Tek Tok Banyumasan
KiPerPon
: Kisah Perjalanan Ponirin
Edisi
: Tek Tok
“ Tek-Tok Banyumasan”
Sebuah
Catatan Perjalanan
Terminal
Bulupitu Purwokerto, Januari 2016
Sore
itu, jam 15.30, aku dan Ko Jumbo tiba di terminal Bulupitu Purwokerto,setelah
menempuh perjalanan dari Lebak Bulus sepanjang pagi tadi dengan Sinar Jaya
40RA.
Rencana,
kami akan menuju Cilacap untuk kembali ke Jakarta naik DAMRI merah 1626 Ultima.
Sudah sepanjang jalan tadi kami terus membahas ‘montor abang’ itu, dari yang
katanya Ko Jumbo di Surabaya tidak ada bus begituan,sampe kemungkinan zonk dikasih montor abang tapi yang
cooler dicat merah..
Namun
karena ini sudah di Purwokerto maka tak lengkap kalo gak jajan tempe mendoan.
Sambil menuju warung,Ko Hari menangkap penampakan Sinar Jaya Hino RN kode bodi 09RC, lalu iseng tanya ke agen Sinar
Jaya, bus itu jurusan mana..
“belum
tau mas,tapi biasanya berangkat jam setengah enam” kata mas agen
Okelah,
kami makan dulu di warung SEDERHANA langgananku,tepatnya di depan tem-teman bus
jurusan Cilacap via Rawalo. Pesan makan,sayangnya mendoan tinggal satu.
Pesen 2
porsi sroto khas Sokaraja...nyam..nyam...
Kelar
makan,maka aku menodai toilet depan parkiran Lorena sekalian mandi.
Segerr...
Waktu
menunjukkan pukul empat sore kurang lima menit,namun bus jurusan Cilacap
‘langka’ kata orang situ, alias tidak ada. Estimasi perjalanan Purwokerto ke
Cilacap menggunakan bus ¾ adalah 2 jam,karena Purwokerto ke Wangon saja makan
waktu 1 jam,sedangkan Wangon ke Cilacap 45menit, karena aku sudah pernah
menjalaninya Purwokerto ke Wangon maupun dari Wangon ke Cilacap.
Andai lewat
Buntu pun kurang lebih sama saja waktu tempuhnya.
Jam
16.15 barulah nongol bus tujuan ke Cilacap, tapi karena DAMRI dari Cilacap
berangkat sekitar jam 6 sore,maka pupus sudah rencana ke Cilacap.
Plan
B dijalankan..
Oke
deh, coba naik Sinar Jaya 09RC saja deh...
Sampai
di parkiran bus,ternyata 09RC sudah tidak ada di tempat...loh kemana nih..
Gambling
saja..
“koh,jajal
ke Purbalingga, sapatau ada di sana..” ajakku
nunggu bus ke Purbalingga
Melajulah
kami menggunakan bus Cebong Jaya jurusan Purwokerto-Wonosobo. Limabelas ribu
rupiah untuk tujuan Purbalingga berdua.
Tiba
di terminal Purbalingga jam 16.50.
Di
agen Sinar Jaya sudah ramai penumpang,karena bus mulai diberangkatkan jam 5
sore.
terminal Purbalingga kala sore..
Ko
Hari seperti biasa,ninggalin jejak dulu di toilet terminal,sementara aku
menelpon kakakku,ngasi tau kalo aku lagi di Purbalingga.
Sementara
satu persatu bus Sinar Jaya datang dan pergi mengangkut penumpang,diikuti bus
Murni Jaya dengan kawanan Nissan CB-nya.
Kami
belum berniat mau naik apa kembali ke Jakarta, kalo Sinar Jaya sepertinya sudah
pupus karena belum ada Hino RN yang nampak,sementara penumpang sudah pada
siap,apa bisa kami langsung beranjak beli tiket saat melihat Hino RN datang?
Termasuk
saat Hino RN “Gajah Putih” masuk terminal pun kami hanya terpana, karena hanya
berhenti sebentar kemudian jalan lagi..
Plan
C.....Belum disusun..!!!
Aku
kasih gambaran kepada Ko Jumbo, setelah Sinar Jaya dan Murni Jaya maka
dibelakangnya ada Pahala Kencana,lalu DAMRI ex bandara, lalu Rosalia Indah,
sementara jam terakhir keberangkatan adalah jam 7 malam, yaitu Sumber Alam
diikuti Dieng Indah.
Kok tau sih.. ya tau la wong sudah pernah berangkat dari
sini owk...wkwkwkw...
Pahala
Kencana dicoret, DAMRI gak minat, Sumber Alam..hmm ko Jumbo emoh nanti jadi
obat nyamuk kalo aku ketemu Chelsea di Ajibarang..huhh.. trus Dieng Indah gak
minat...
“Rosalia
ae po..” tawarku
“sembarang..”
jawabnya.. Sembarang tapi gak mau naik
Sumber Alam,gak ngrumangsani kalo aku
kangen sama Chelsea kie..
“aku
durung pernah numpaki Rosalia seko kene,rumah makan nang endi yo gak paham..”
terusku
Aku
menuju ke agen Rosalia Indah.
As u know, Sinar
Jaya masih jadi favorit penumpang disini, menurutku sih kalo ada yang mau
mengais rezeki di sini seharusnya membuka kelas yang tidak dipunyai Sinar
Jaya,kalo buka kelas yang setara Sinar Jaya maka hanya akan jadi pilihan kedua.
Andai tetep ngotot membuka kelas yang sama dengan Sinar Jaya maka minimal harga
tiket harus sama dengan Sinar Jaya.
Dan
Rosalia Indah melayani kelas eksekutif,dengan tarif 120 ribu hingga ke Jakarta.
Beda harga lumayan dengan Sinar Jaya AC seat 2-2 namun Rosalia Indah menawarkan
makan malam gratis jadi sebetulnya hanya lebih mahal 5 ribuan sudah mendapat 1
kelas diatasnya...!!
“nomer
1 A-B mas..nomer bisnya 160” kata mas agen
“matur
nuwun” kataku
Tanpa
kongkalingkong dengan manianya,sore ini hotseat
Rosalia Indah sudah kami pegang tiketnya..apa gak wooww pake banget...penumpang
tek-tok go show-nan loh ini
hihihii...
Ko Jumbo,first time di terminal Purbalingga
Saat
yang sama kakakku sudah datang,ngobrol ngalor ngidul sembari menunggu bus
datang.
Jam
18.10 datanglah Rosalia Indah nomer lambung 178 bukan 160
“ikut
ini dulu mas,nanti di Purwokerto ganti 160” kata masnya agen
bukan copy paste
Oke..
Begitu
masuk bus..lah kok gak mak nyess.. apa-apaan ini...
Tibak’e
AC mati ..!! Daammnn..!!!
gobyosss.. !!!
Berarti
ini sudah kesekian kalinya aku apes naik Rosalia Indah walau kali ini hanya
penumpang langsiran.
Sementara
di dalam bus,sudah ada beberapa penumpang yang naik dari Wonosobo..Kekecewaan
pun terdengar dari mulut penumpang..
“celeeengg...kenapa
gak ada bus pengganti dari Purwokerto..panas kiyee...!!” kata seorang penumpang
yang emosinya sudah meledak njebluk..
Sementara
Ko Jumbo beranjak pindah ke kursi terdepan,aku tetap di baris belakang.
Dalam
hati aku bertanya-tanya juga,kalo AC trouble dari Wonosobo kenapa tidak ada bus
bantuan dari Purwokerto? Ini masalah kenyamanan penumpang, dan bisa jadi
kekecewaan ini akan getok tular,
imbasnya pasar yang sudah dirintis akan sia-sia karena penumpang emoh naik bus
ini lagi, pikir mereka mending naik yang abu-abu livery pelangi ita-itu. Entah
apakah yang mengurusi hal ini mikir sampe segitu apa enggak?
Pengemudi
sepertinya juga panas kupingnya mendengar penumpang marah-marah,laiyo wajar
misuh-misuh,bus AC dengan kaca tertutup tapi mati AC nya..
Saking
kesalnya begitu berangkat dari agen terminal Purbalingga langsung gas
pol...wuuuusss...
Keluar
terminal pun melaju dengan kencang, tak wajar bus malam yang masih di dalam
kota begini kencang.
“Koh,sopire
nesu iku...” chat-ku kepada ko Hari yang duduk di depan
Memang
sih,ini lebih sumuk ketimbang Cebong Jaya yang memang tanpa AC dan berkaca
geser karena masih banyak ruang untuk udara masuk.. Rosalia Indah 178 ini??
Sumuuukkk...!!
Meski
jarak Purbalingga ke Purwokerto hanya 10 kilometer,namun terasa lama. Apalagi
senja ini konvoi bus malam sudah dimulai.
Masuk
kota Sokaraja nempel bus Sinar Jaya, sepertinya pengemudi Rosalia Indah 178
masih terbakar emosinya,maksudnya mau ngeblongi Sinar Jaya didepannya,ternyata
bus di depan tak mau kalah,dan justru
178 ngos-ngosan mengejarnya. Hingga bunderan Berkoh belum sanggup
ngeblong duo Sinar Jaya di depan,sampai masuk terminal Bulupitu Purwokerto
tetep diasapi duo Sinar Jaya.
“yang
Surabaya,oper sini” kata kru.. Ternyata
ada juga penumpang jurusan Surabaya,berganti Rosalia Indah tujuan Surabaya.
Kemudian
Rosalia Indah 178 parkir tepat di depan warung SEDERHANA..Loh sampe sini lagi
hihihi...
Semua
penumpang turun,dan menunggu bus pengganti.
“kae
mau RN, makane 178 mau keponthal-ponthal ora iso ngeblong” kata Ko Hari. Hmm
pantes deh..
Tak
lama muncullah Rosalia indah nomer lambung 160, nah ini dia..kan memang
seharusnya busnya 160 bukan 178.
Secara
penampilan luar sih mirip-mirip,namun mata bismania pasti tahu,bodi antara 178
dan 160 ini sebetulnya beda. Satu NamPuluh ada strobonya...kamsudnya lampu
senja diantara headlamp bisa
kedip-kedip segenit kedipan wanita di gang Sadar eh...
Kami
naik ke dalam Rosalia 160...mak nyesss... kali ini adem..anyes..kayak nyewa
villa di Baturaden aja...wkwkw...
Rosalia
Indah 8 deret kiri ,nomer lambung 160 model jetbus ini ternyata rombakan dari
bodi Laksana model Sprinter lampu smile. Terlihat dari dashboardnya, Laksana banget,juga
pintu pengemudi.
Laksana di modif
Kalo
bodinya Sprinter lampu smile,mungkin ini Hino RK8 keluaran pertama nih,secara
Laksana model Sprinter tanpa punuk di kaca samping berlampu smile itu lahir
tahun 2008.
Jam
19.05 Rosalia Indah 160 meninggalkan terminal Bulupitu Purwokerto, kalem saja
kali ini,tak seperti 178 tadi yang pecicilan.
Suasana
malam minggu di pinggiran kota Purwokerto tak terlalu ramai,namun memang
sekarang lebih ramai ketimbang jaman dulu saat aku pacaran sama mahluk halus
logat ngapak-ngapak di kota ini.
malem minggu dadi kelingan mantan..
Kalem
saja bus ini menuju arah Cilongok sebagai jalur bus AKAP, beberapa truk menjadi
handicap perjalanan ini.
Late braking
menjadi andalan bahkan di Ajibarang nyaris saja mencium mobil dan truk di
depannya.
Di
Ajibarang,satu penumpang tujuan Lampung diturunkan di agen untuk pindah ke bus
jurusan Lampung. Melaju kembali di belakang Sumber Alam,yang menurutku ini cukup
cepat jam 8 malam segini sudah sampai Cikawung.
blong tipis ala Sumber Alam
Rosalia
Indah 160 dipacu di jalanan yang sepi. Di lingkar Bumiayu bertemu dengan banyak
bus Sinar Jaya, satu persatu diblong,memang sih Sinar Jaya lebih kalem larinya
ketimbang Rosalia Indah 160 ini,jadi ngeblongin Sinar Jaya ya biasa aja laaghh...(kalo
yang naik manianya pasti udah sorak-sorak bergembira)
gerombolan Sinar Jaya
Melewati
RM Panorama Prupuk,sudah banyak banget bus Sinar Jaya yang parkir, Ko Hari
masih ngidam ayam goreng yang katanya ukurannya besar-besar di situ.
Melintas
Songgom..tidur...ZZzzz..
Terbangun
di Pejagan,tidak masuk tol karena akan servis makan di RM Kedungroso. Menurut
Ko Jumbo,sate di situ enak,tapi emang ada ya servis makan lauknya sate..??
Dan
masuklah Rosalia Indah 160 ini di RM Kedungroso sekitar jam 22.15 ,aku belum
pernah masuk sini,dan RM ini makin laris setelah adanya tol Cipali karena sekelas Ramayana pun meninggalkan RM Markoni
karena via tol Cipali dan servis makan di sini. PO yang malam ini parkir di
sini diantaranya Bejeu,dan Sindoro Satria Mas pun juga masuk sini sekedar
kontrol.
jiaann urakan..!! (bukan aku ya..)
Selesai
makan,ngobrol dulu di area parkiran,melihat-lihat deretan bus malam.
satu nampuluh di RM Kedung Roso
Lebih
setengah jam kemudian kira-kira jam 22.50,Rosalia Indah 160 diberangkatkan.
Ruas jalan menuju Kanci terlihat sepi,hanya terlihat Ramayana di depan
kami,tiba-tiba sebuah Haryanto menyalip dan juga mengeksekusi Ramayana..wuuusss
bablasss...
Masuk
tol Palikanci tidur...
Tidur
terusss...tol memang mboseni..
Samar-samar
sudah masuk Bekasi Timur..
Kembali
ke tol Cikunir arah Lebak Bulus..
Aku
sudah bangun,Ko Jumbo juga sama..
Jam
02.15 kami berdua turun di depan bekas terminal Lebak Bulus..
Tolah-toleh
karena masih pagi banget..
Jalan
kaki menuju halte TranJakarta,ikut AMARI berbodi Genesia Hino RG,membawa kami
ke area Kebon Jeruk.
Hmm..Purwokerto-Jakarta
terlalu singkat setelah ada tol Cipali,jujur aku lebih suka melewati jalan lama
Pantura andai tidak diburu waktu.
-sekian-
Rosalia
Indah Purbalingga – Jakarta :: Executive Class Rp 120.000,- (include 1x servis
makan malam)
Salam,
Ponirin
Hendi
Jadi inget pertama kali SE yg saya naikin ya Rosin,iseng touring ke magetan waktu itu dpt jatah Rosin 410 jetbus morodadi prima,skrang 410 jd jatah SE jogja kalo gak salah..tp awaknya tetap ngelen ke magetan,madiun pake jetbus AP
BalasHapus