Maju Lancar di Akhir Tahun
KiPerPon : Kisah Perjalanan Ponirin
Edisi : Long Week End akhir tahun
2015
“ Maju Lancar di akhir tahun”
Sebuah Catatan Perjalanan
Siang yang terik..
Kuarahkan broompit menuju Kreo
Ciledug
Hari ini, Minggu 20 Desember 2015,
adalah waktu yang mepet untuk mencari tiket ke Wonosari,karena aku akan
berangkat tanggal 23 Desember 2015
Aku mencari agen bis Maju Lancar sekitar
Kreo, kususuri jalan raya yang makin sempit karena proyek pembangunan fly over.
Hingga tibalah di sebuah kerumunan
orang-orang, dan disitulah agen bis Maju Lancar. Aku terpesona Maju Lancar seri
W yang beberapa bulan lalu kukencani semalam suntuk,namun tiba-tiba kuurungkan
karena di situ terparkir Maju Lancar seri A, setengah putus asa akhirnya aku
tak jadi membeli dari agen tersebut, timbangane
getun ngidam seri W malah naik seri A.
Senin, 21 Desember 2015, kualihkan
ruteku,tak jadi menuju Wonosari,tapi menuju Wonogiri, dan agen bis Agra Mas
Cengkareng memberiku satu lembar tiket untuk besok tanggal 22 Desember setelah
aku menyerahkan DP 100ribu dari tiket seharga 180ribu tsb.
Tak berlangsung lama setelah aku
meninggalkan agen,baru kuingat kalo besok tanggal 22 Desember masih masuk
kerja..Daammnn..!!
Sorenya aku balik lagi ke agen..
“mas,aku batalin tiketnya, tukar hari
Rabu bisa..?” ucapku setelah mengaku dosa salah pilih tanggal keberangkatan
“ada mas,tapi armada tambahan cuma
sampe Solo,bukan Agra Mas..”
“bis apa mas..?”
“MS Shantika..mau?”
“mas,aku batalin aja deh,sampean
potong berapa deh terserah..” kataku sudah ikhlas
DP 100 ribu pun kembali setengahnya..
Aku kembali memutar perempatan
Cengkareng, kali ini agen Maju Lancar depan halte busway Jembatan Baru aku
samperin
“Maju Lancar tanggal 23
Desember,masih ada mas?”
“masih,tinggal 1,kemana?”
“Wonosari”
“200 ribu ya..”
“200 ribu ya..”
“oke” , meski setauku harga normal
tak sampe segitu, dan pasti bukan sekelas seri W..
Gak papa lah, Jakarta-Wonosari bali
Jogja siap kutempuh lusa.
23 Desember 2015,
Aku meluncur dengan jasa gojek,maklum
ongkos bis malam sudah mahal,jadi biar hemat gak pake jasa ojek pengkolan,cukup
15 ribu dari Kebon Jeruk sampe agen bis malam.
penumpang melimpah di agen jembatan baru Cengkareng
Limabelas menit sebelum jam tiga
datanglah bis Maju Lancar seri I, AB 7632 CD, bodi Trisakti model Prestige,
sasis Hino,saat aku masuk kedalamnya,kok seperti armada senja yang pernah aku
naikin beberapa tahun lalu dari Jombor,Sleman.
Seat nomer 31 aku sewa sampe Wonosari
esok hari,ya semoga esok hari sebelum matahari terbit aku sudah bisa sampe kota
Wonosari.
200 ewu ora masalah..
Interior bis ini sih sederhana
saja,tidak kekinian,tapi itu gak masalah,justru masalahnya kok jarak antar
seatnya terasa sempit,beruntunglah reclining seat dari jok bermerek ora cetho ini berfungsi baik,bisa nyari
pewe alias posisi weenak..
10 deret kiri terasa sempit
Bus meluncur di lalu lintas yang
padat,dan prediksiku akan makin padat lagi nanti sore karena esok hari akan
mulai libur nasional berurutan hingga pasti terjadi libur panjang yang pasti berdampak
macet arah luar kota Jakarta.
Di sebuah agen jalan Daan Mogot bus
berhenti mengambil penumpang dan berhenti lagi di terminal Grogol. Setelah dari
terminal Grogol mampir ke agen Mampang. Di agen Mampang sedikit kekacauan
karena ada 1 seat berpenumpang dobel,setelah dirunut ternyata kesalahan agen,la
wong tiket sudah habis kok njual tiket dengan nomer duduk yang sama,akhirnya 1
penumpang mengalah setelah dibujuk agen akan diganti naik bus Handoyo.
Dari agen Mampang sudah sudah full seat tapi kata kru nanti akan
mampir agen Purwakarta ambil 1 penumpang lagi.
Kru mulai ‘mengabsen’ penumpang
“masnya turun mana..?” tanyanya
“bunderan Siyono mas..” jawabku
ringan menyebut lokasi yang hanya sepelemparan batu dari garasi bus ini.
Sik..sik..ojo kaget...dari bunderan
Siyono kan cuma 2 kilometer sudah tiba di rumah...hihii...ngawur..yang bener
dari bunderan Siyono pengen lanjut naik Djangkar Bumi atau Birowo atau Bakmi
Jawa bali Jogja meneh ..hehee...
Bus meluncur di tol dalam kota,keluar
di Bekasi Timur,ini ritual bus Maju Lancar harus masuk agen Bekasi Timur.
Berhenti sekitar 20 menit,kusempatkan
membeli minum.
wajib mampir agen Bekasi Timur
Seorang calon penumpang,sempat
bertanya kru untuk ikut seri I ini,tapi udah full seat, tinggal 2 seat saja
untuk penumpang yang naik dari Purwakarta.
Hampir maghrib saat Maju Lancar seri
I ini meninggalkan agen Bekasi Timur,bersamaan dengan bus malam angkatan siang
hari dari Jakarta seperti Harapan Jaya,Agra Mas,dll
Masuk tol Jakarta-Cikampek sangat
padat,meski ambil bahu jalan juga tidak menolong.
Sumber kemacetan pertama, rest area
KM 19, hari biasa aja biasa penuh apalagi malem long weekend kayak gini..
Sumber kemacetan kedua adalah rest
area KM 39..wee la dalaah...
Berharap setelah lewat KM 39
lancar,eh masih macet lagi, pasti ini gerbang tol Cikopo alias pintu masuk tol
Cipali yang jadi biang kerok..
Dan betul saja,saat masuk tol
Padaleunyi,malah lancar jaya,joss gandos kotos-kotos..wus..wus..Hino RKT ini
menunjukkan kesombongannya.
Jam 19.30 Maju Lancar seri I exit tol
Purwakarta, ambil 1 penumpang dekat SPBU,kemudian kembali masuk tol Padaleunyi.
Mendekati ujung tol Padaleunyi,macet
lagi antrian jelang gerbang tol Cileunyi..
Lepas keluar tol jalanan juga
padat,campursari mobil,motor,bis AKAP,bis malam,bis pariwisata,tapi kondisi
lalin masih lancar.
Di kawasan Nagrek,terlihat antrian
kendaraan pribadi di jalanan menurun,Maju Lancar lantas goyang kanan,ngeblong
kanan cukup cepat,dan sempat was-was kalo angin gak ngisi maka rem blong dan ..aauuooo...ah
jangan deh..
Ces..ces..mobil pribadi hanya tolah-toleh
nunggu antrian,terlihat mereka tidak pengalaman melewati kawasan Nagrek,goyang
kanan meski di tikungan,sebetulnya triknya sederhana,cukup pantau cahaya lampu
dari arah berlawanan,kalo tidak ada cahaya lampu berarti aman goyang kanan,jadi
cukup main dim saja walau menyalip di tikungan,cuma kalo siang ya gak bisa pake
trik ini...
Dengan trik ini mungkin sudah puluhan
mobil kecil yang diblong..Sayangnya pas lewat
disini tidak bareng dengan teman sepermainan seperti Budiman dan
Primajasa atau Gapuraning Rahayu atau Doa Ibu.
Hari sudah berganti,jam 01.05 Maju
Lancar masuk RM SR kawasan Ciamis.
Sudah lama banget gak mampir
sini,yang pasti menu makanan di sini enak,hangat,dan toiletnya bersih. Maka tak
heran deretan bis pariwisata malam ini eh dini hari ini banyak yang istirahat
di sini.
Aku turun dan menuju ruang utama, di
situ tersaji berbagai makanan menggiurkan,disajikan prasmanan ala rumah makan
Sunda..walau ini jam setengah dua pagi tapi daripada masuk angin mending makan
dulu..
“mau sop buntut, Ak?..” tawar si neng
penjaga menu
Aku cuma tersenyum,kemudian memilih
menu sendiri,kemudian minta digorengkan bakwan,karena beberapa menu disajikan
setengah matang dan bisa digoreng lagi dan tidak ada tambahan biaya lagi..mana
ada rumah makan perhentian bis malam di seputar pantura dengan pelayanan
seperti ini..?? Ora ono..
Dua puluh lima ribu rupiah kubayar
dengan menu bihun, telur, bakwan,dan segelas teh hangat ukuran jumbo,tidak
terasa mahal menurutku,secara rasa juga masih handal tidak mengecewakan.
menu tengah malam
Oiya, murah atau mahal di sini
tergantung menu apa yang kalian pilih, seorang pengunjung di depanku bahkan
bisa habis sampai 50 ribu rupiah dengan menu ‘urakan’ ..yah katakan saja
“mungkin dia sangat lapar” ..
Selesai makan,aku berjalan menuju
toilet, ternyata di bangunan belakang juga menyediakan menu paket hemat alias
mie cup instan..Oh enggak deh,kapok
kalo jajan mie cup instan,bikin
mencret saja hehehe..
By the way,
tarif resmi toilet di sini adalah 3ribu perak,jadi biar gak merasa rugi
sebaiknya jangan cuma pipis aja atau masuknya berdua atau bertiga kan lebih
hemat..hihihii...
Oke,aku kembali ke parkiran bus,yang
bercampur dengan parkir bis pariwisata.. Cukup berisik dengan teriakan ABG-ABG
yang silih berganti memanggil temannya..sepertinya kok mereka ini jarang
piknik,sekali piknik langsung heboh..wkwkw..
kalo gak musim libur gak serame ini
Jam 01.45 Maju Lancar diberangkatkan
kembali, jos langsung masuk kota Ciamis..dan aku tertidur..
Hari sudah beranjak pagi kira-kira
jam setengah enam lewat dikit ,berhenti sebentar di RM Jakarta, Kebumen. Wah
joss juga ternyata...
Di sini bertemu dengan bus Maju
Lancar lain yang via Cipali-Bumiayu kalo mereka jam segini baru sampe sini
berarti kesiangan. Kemudian lanjut lagi menuju Wonosari. Karena tujuan akhir
Wonosari,maka sepanjang Kebumen-Purworejo belum ada yang turun.
Matahari mulai bersinar terang, dan
dengan setengah hati dan rasa dingin yang menusuk tulang serta mata
berkaca-kaca akhirnya kuputuskan cintaku eh kamsudnya kuputuskan untuk tak jadi
naik sampai kota Wonosari.
Limabelas menit lewat dari jam sembilan pagi aku turun di
perempatan Dongkelan, dan rupanya meninggalkan rasa penasaran,sebetulnya dalam
kondisi lalu lintas normal,jam berapakah bus ini tiba di Wonosari..kapan-kapan
aku akan mencobanya kembali.
Aku oper ke bis ‘tuyul’ alias engkel seat
2-1 jurusan Tempel .. 5ribu cukuplah sampai ke rumah,daripada turun di terminal
Giwangan naik Tran Jogja muter-muter dulu..turun halte,oper jalur lain,pernah
aku hitung waktu dari terminal Giwangan menuju halte depan rumah lebih dari
sejam perjalanan karena kelamaan menunggu di halte...bener-bener kesuwen dab....
Selain bis ‘tuyul’, bisa
juga naik bis Prayogo ¾ jurusan Godean,tarifnya juga sama,cuma kali ini yang
nongol bis ‘tuyul’ duluan.
Oke..libur panjang akhir tahun pun
dimulai...
-sekian-
Maju Lancar seri I (VIP) : Rp 200.000
(tarif liburan+mark up agen), non servis makan
Salam,
Ponirin Hendi
Cerita serial kiperpon emang sip... aku terakhir touring iseng naik ML naik seri W seat CD,oya saya mau regis jadi anggota bismania gak bisa mas,add pin bbm saya ya kali aja suatu saat bisa touring brg 5B99C7C1 regards~
BalasHapusMas......aku ngefans Karo report report sampeyan
BalasHapus