KisSMe : Misteri Penumpang Tengah Malam

 KisSMe : Kisah Sing Medeni

"Misteri Penumpang Tengah Malam



Malam itu eh sudah lewat tengah malam…

Jadi dini hari itu…gimana ya critanya, jadi gini , biasanya jam 23.30 aku udah budhal dari kontrakan,tapi malam itu ketiduran jadi pas bangun sudah lewat tengah malam,kira-kira jam 00.30, jadi udah masuk dini hari.

Seperti biasanya,saat penghuni kontrakan sudah tidur,aku mengendap-endap pergi ,dan kang ojol sudah menanti di depan kontrakan.

Tak lama sampailah di sebuah halte kecil samping stasiun Jombang.

Biasanya kalo di sini tengah malam ,kisaran jam 00.00 ada Mira dengan lampu kabin LED merah,trus belakangnya ada Sugeng Rahayu ATB,dan biasanya si SR ini bisa ngeblong Mira depannya.

Sekarang sudah menjelang jam 1 pagi, sebuah MIRA berhenti,dan aku pun bergabung di dalamnya. Lupa nyatet nopolnya ,seingatku hanya S 7xxx xx

Mira tak lewat jalur biasa, dia belok ke jalan desa Jatipelem,jalan yang lebarnya ngepres untuk 1 bis saja. Kata penumpang lain sih jalur utama macet ada pekerjaan jalan. Jalan ini bisa tembus ke Perak .

Satu jam kemudian sudah tiba di depan terminal Nganjuk, seorang petugas kontrol naik dari sini.

Kontroler berbincang dengan kondektur , “sopire banter alus iki”

Memang kurasakan , MIRA yang ini banter alus, tidak ngerem paku,dan goyangannya pun gak mobat mabit, ngegasnya pun gak nyendhal-nyendhal, tapi tetap kencang khas gaya bis kelas Ac Tarip Biasa (ATB)  Suroboyo-Jogja.

Tak lama bus berhenti menaikkan seorang penumpang.

“aku nunut tekan pom bengsin wilangan,duitku entek..” , katanya kepada kernet.Penumpang ini tidak duduk di bangku tapi duduk di tangga pintu depan samping 'kuburan' .

Kondektur berjalan dari arah belakang, “karcis-karcis..”

“pak,aku nunut sampe pom wilangan,duitku entek”, katanya lagi

Kondektur terdiam.

“Ri..ari..jarno wae..”, kata petugas kontrol meneriakin kondektur.

Kondektur pun tidak menarik tiket si penumpang tadi,dia kembali ke belakang menemani petugas kontrol.

Lalu dia bertanya , “arep nangdi wonge?”

“pom wilangan”

“wilangan ora enek pom”, kata petugas kontrol

“opo pom lawas ya..” , jawab kondektur. Lalu mereka terdiam..

Nganjuk ke Wilangan bisa dibilang gak jauh banget tapi juga tidak dekat.

Kemudian Mira melintas SPBU,sudah mau berhenti,tapi si penumpang bilang agak ke depan lagi.

Beberapa ratus meter kemudian,MIRA berhenti sebelum jembatan Wilangan dekat parkiran truk, penumpang tadi turun.

“deloken iku ngambah lemah ora..”,kata petugas kontrol

“ngambah pak…wong tenan iku..” kata kondektur. Lalu mereka tertawa.

Lalu pak kontroler bercerita, gak cuma sekali dua kali ada penumpang mahluk halus itu ngikut bis, spot-spot seperti sekitar Jembatan Wilangan, sekitar Ngawi (lupa nama daerahnya),sering kejadian seperti itu.

Dia melanjutkan ceritanya,beberapa kali terlihat bis suroboyoan melaju kencang,lalu berhenti menurunkan penumpang dan pintu belakang terbuka,tapi kalo dari luar tidak terlihat ada penumpang yang turun,lalu bis berjalan lagi. Biasanya juga sekitar jam 1an dinihari

“saiki jam piro?”

“jam loro pak”

“wah ya jam semene biasane,mung iku mau wong tenan”

Lalu dia bercerita lagi, biasanya mahluk halus tersebut naik juga dari spot tertentu dan turun di spot tertentu juga, saat penumpang isinya juga gak penuh kisaran 20-30an orang.

Aku yang belum tertidur ikut mendengarkan cerita pak kontrol ini, kebetulan MIRA ini juga tidak penuh kisaran 20an orang, aku pun berpikir-pikir sambil menunggu kantukku datang ,mungkin ya misteri,kalo pas ditarik ongkos trus bayarnya pake apa, tapi percaya gak percaya memang spot Wilangan ke arah Caruban masih ada aura mistisnya apalagi melintasi tengah hutan.

Pak kontrol turun di pospol Lemabang,aku pun tertidur...

Demikian sisi lain cerita ngebis,karena cerita  ngebis itu gak melulu sass sess sasss sess  wass wisss wuuzz suoooz tok .

salam,

Ponirin

Komentar

Postingan Populer