KiPerPon : Efisiensi SHD, I'll catch you..
KiPerPon
: Kisah Perjalanan Ponirin
Edisi
: SHD
“Efisiensi SHD, I’ll catch you..”
Sebuah
catatan perjalanan
Sabtu
9 April 2016,
Kereta
api Kutojaya Utara tidak tepat waktu kali ini. Tigapuluh menit lebih lambat
dari jadwal saat tiba di stasiun Haurgeulis.
“telat
nih koh..bisa ngejar gak ya..?”
“wah..embuh
ki..”
Kami
berdua sengaja naik kereta api pagi-pagi dengan harapan nanti siang bisa kencan
dengan bus Efisiensi SHD di sepanjang Purwokerto-Purworejo.
Efisiensi
‘SHD’, I’ll catch you..
Aku
akan menangkapmu..
Dan
karenanya pagi-pagi ini aku terkantuk-kantuk di dalam kereta,entah semalam
kurang tidur atau malah efek kekenyangan sarapan di warung ramesan samping
pintu masuk stasiun Pasar Senen langgananku kala naik kereta pagi yang masakannya
fresh from the kuali dan rasanya itu
loh..mak nyusss ...
Sesuai
info dari media sosial , bus patas Efisiensi yang mengusung model JetBUS 2 SHD
(super high deck) ,berangkat dari
terminal Purwokerto jam 12.30. Sebetulnya jika Kutojaya Utara tidak telat,kami
masih ada waktu kulineran soto di
seputar alun-alun Purwokerto baru kemudian menuju terminal.
Masalahnya,
Kutojaya Utara kali ini terlambat,membuat rencana buyar.
“wis
langsung Kutoarjo ae,gak nguber”
Kalimat
yang terlontar karena hitungan waktu,Kutojaya Utara akan tiba di stasiun
Purwokerto jam 12 siang,dan itu artinya say
goodbye terhadap Efisensi SHD
Ndilalah’e..
Waktu
menunjukkan pukul 11.15 saat KA Kutojaya
Utara akan memasuki stasiun Purwokerto
“gimana
Ko, turun pa gak nih..” tantangku
“gambling
yok..” jawabnya
Akhirnya
kami berjudi dengan pilihan kami, turun di stasiun Purwokerto meskipun tiket
kami sah sampai tujuan akhir stasiun Kutoarjo,dan kami berjalan tergesa menuju
pintu keluar mencari taksi.
Aku
yang dulu sering wira-wiri ngapelin mahluk halus di kota ini,sudah paham,taksi di
sini tidak terlalu banyak,angkot pun kalo ada pasti muter-muter dulu keliling
kota,murah tapi ngabisin waktu.
Hingga
seorang bapak menawarkan jasa taksi plat hitam,namun beliau berseragam resmi
alias taksi plat hitam yang resmi mangkal di stasiun Purwokerto.
“mau
kemana mas..?”
Hampir
saja kujawab “mau ke rumah mantan saya Pak..”
Hihihii...
“ke
terminal pinten Pak?”
“50
ribu saja mas”
Aku
menoleh kepada Ko Hari
“ayo
pak,budhal” sambar Ko Hari
Aku
agak heran, partner turingku ini memang terbiasa perhitungan,bahkan kalo lagi
bokek beli tempe mendoan pun pasti ditawar,lha ini naik taksi kok gak ditawar.
Yo wislah,aku
juga paham jarak dari stasiun KA ke terminal Bulupitu itu jauh...kalo yang
bilang deket berarti sampean belum pernah punya pacar di Purwokerto..ngaku ajah
hihihi...
Dan
meluncurlah Kijang LGX diesel ini menuju terminal Bulupitu,kami lupakan dulu kulineran soto,next time aja deh..
Memasuki
terminal Bulupitu,la kok rada pangling,
di depan ada area buat pacaran eh maksudnya ada taman yang indah, ada tempat
bermain anak-anak,dan juga hiasan payung-payung yang dicantelin hingga menjadi
ajang selfie bagi anak muda kekinian.
Baru kali ini melihat konsep terminal yang dipadukan dengan taman bermain,
sehingga terminal tidak terlihat mengerikan.
Kami
bergegas ke agen bus Efisiensi
“ke
jogja mas..mari..”
“Bu
yang SHD jam pinten?”
“jam
1 berangkat mas..”
“ 2
orang ya Bu”
Lalu
si ibu melihat tablet,di situ terdapat daftar manifest, kami mendapatkan seat
no 7-8, seratus dua puluh ribu pun berpindah tangan berganti dengan selembar tiket print.
“yess..”
raut Ko Hari riang kali ini,tidak mecucu dan merengut seperti kala dia lapar.
Sambil
menunggu,kami makan siang di warung Sederhana depan tem-teman bis jurusan
Cilacap via Rawalo.
Jam
12.25 kami menuju ruang tunggu,di situ bus Efisiensi ‘SHD’ sudah parkir. Tapi
kami tidak terburu-buru naik,karena masih setengah jam lebih baru akan
berangkat.
Di
ujung sana ,kembarannya lagi parkir di bawah pohon rindang.
Sebagai
info, Efisiensi ‘SHD’ pagi berangkat
dari Jogja jam 05.30 dan 06.30
Menjelang
pukul satu siang,mandoran sudah woro-woro agar penumpang naik.
“Efisiensi
berangkat...berangkat...”
Aku
sudah di atas bus..
“foto
sik yoh..” ajak Ko Hari
Kami
turun dan meminta bantuan mas-mas berseragam Efisiensi yang berambut pirang
untuk memotret kami, para mania pemburu SHD hihihi...
Efisiensi
‘SHD’ diberangkatkan,sementara kembarannya mulai beranjak dari rindangnya
pepohonan menuju area pemberangkatan.
kembarannya
So,kira-kira
jam 2 siang ada ‘SHD’ lagi jurusan Jogja. Cathet
ndak lali...hehehe..
Tak
jauh dari terminal, operan penumpang dari shuttle,cukup
banyak.
Sepanjang
perjalanan dari terminal menuju Banyumas,bus ini masih menarik perhatian
pemakai jalan,tak jarang sopir-sopir mobil,truk menengadahkan kepalanya ,memang
secara fisik bus ini berbeda karena kaca depannya ‘bertopi’.
Namun
kudengar suara kriyet-kriyet,suatu hal yang jarang aku temukan di bus yang
belum lama keluar dari Adi Putro,entahlah apakah ini masalah di sasis atau
memang kualitas bodi,gak ngerti deh..
Bus
bersasis Hino RK8 ini,melaju pelan menuju Banyumas,klakson tololet ciri khasnya
masih dipertahankan.
Untuk
area pengemudi,terasa lebih sempit dibanding Agra MAS ‘SHD’ yang bersasis
Mercedes Benz OH-1836, bedanya jelas, di Agra MAS ruang pengemudi bisa diisi 5
orang,kalo yang Hino RK8 ini hanya muat 3 orang plus 1 pengemudi, mungkin ini
efek overhang OH-1836 yang lebih
panjang.
Okelah
itu gak penting banget dibahas hehhe..
Efisiensi
‘SHD’ ini, 8 deret di kiri,kemudian ada pintu belakang,dan ada 1 baris lagi
sebelum paling belakang adalah 5deret seat dalam 1 baris, jok semi kulit tjap Aldilla
tebal dengan model terkini yang ditepinya ada tempat pegangan tangan, cukup
nyaman,namun Ko Hari tidak menyukai jok model begini,baginya jok yang dipakai Sugeng
Rahayu ATB adalah yang ternyaman karena semi rebahan hehehe...
Beruntungnya
kami duduk di barisan kedua, kami bisa melihat VDO (Video On Demand) yang terpasang dibalik jok
Aldilla, jika memilih hotseat,maka tak akan dapat fasilitas ini. Jadi ini
sebuah pilihan,kamu mau pilih hotseat
atau entertainment?
Sama
halnya yang duduk di deret belakang juga tak dapat fasilitas entertainment ini.
VDO dibalik seat Aldilla
Namun
saat melihat kiri-kanan,ternyata fasilitas entertainment
ini malah banyak dicuekin penumpang,aneh ya..dan kayaknya sih penumpang sebelah
saya aja yang sedari tadi uthek pencat pencet layar kecil ini,entahlah mungkin
nyari filem JAV gak dapat-dapat hihihi...
pencat pencet ae..
Tak
lama mas-mas yang berambut pirang membagikan AMDK,teringat jaman bus patas
Purwokerto-Jogja dikuasai PO Raharja,servisnya adalah minuman cola berbotol...enak
jamanku to? hahaha..
Sebelum
alas Krumput Banyumas ternyata Ko Hari
malah tertidur...we la malah turu,katanya
pengen liat keeksotisan ‘SHD’ saat melintas alas Krumput
“koh..bangun
koh..ini loh hutannya..”
Melek
sebentar,memicingkan mata,lalu tidur lagi...buseet dah...
Tololet..klakson
itu sesekali dibunyikan,namun gemanya malah di dalam kabin..wah piye iki..malah mbrebek’i.. Mungkin itu juga dirasakan pengemudi,karenanya klakson
bawaan Hino malah sering digunakan untuk ‘mengusir’ kendaraan di depannya.
Di
jalan lingkar Kebumen,kres dengan kembaran ‘SHD’ ini,entah jurusan mana.
Jam
15.20 bus Efisensi ‘SHD’ tiba di rest area milik sendiri di Wonosari Kebumen.
Sepuluh menit saja waktunya cukup buat pipis. Beberapa penumpang jajan di
minimarket.
di rest area
Kembali
melanjutkan perjalanan. Estimasi waktu tiba di Kutoarjo sekitar jam 4 sore. Aku
akan menyelesaikan etape kedua ini di Kutoarjo saja,dan etape ketiga adalah kembali
ke Jakarta,sementara Ko Hari lanjut ngetan mau pulang ke Mojoagung,
sebetulnya plan A kami adalah menuju
Purworejo dan kembali ke Jakarta naik DAMRI Ultima,maklum Ko Hari ngidam naik
Damri Ultima setelah gagal mendapatkannya di Cilacap beberapa waktu lalu.
Namun
suatu urusan penting mengharuskan beliau pulang ke Mojoagung,mungkin kebelet mau
cuci busi atau ngetap oli ..motornya hihihihi...
Sepuluh
menit lepas dari jam 4 sore, akhirnya Efisiensi ‘SHD’ tiba di Kutoarjo,aku
turun kesini karena akan kembali ke Jakarta dengan bus Sumber Alam,sementara Ko
Hari extend sampe Jogja.
Jabat
Erat dan ucapkan Selamat Jalan...
selamat jalan
Tolelet..Tolelet...
-sekian-
Salam
dari Jogja Istimewa
::
tarif bus Patas Efisiensi ‘SHD’ Purwokerto –Jogja Rp 60.000,- bonus AMDK
Komentar
Posting Komentar