Berburu AGRA Mas SHD
KiPerPon
: Kisah Perjalanan Ponirin
Edisi
: Super High Deck (SHD)
“ Berburu AGRA Mas SHD ”
Sebuah
Catatan Perjalanan
Kalo
kamu suka bis..
Pasti
tau apa yang happening saat ini..
Apa
mas?
Blong-blongan?
..bukan lah..itu hot topic hampir 1
dekade lalu..
Hmm..nganu
mas.. lampu kolong..?? hihihi...jaman aku ABG udah banyak dipake mobil tuh..
OO
pasti ini....klakson tolelet ya..?? hus ngawur banget koe..itu mah kekunoan..
La
terus opo jal..??
eS Ha Dhe..
Yupz..
SHD alias Super High Deck..
SHD..MOST WANTED bismania
Model
ini pengembangan dari versi HD atau High
Deck, model SHD membuat tampilan bus lebih eye catching nyaris seperti Double
Decker atau bus tumpuk atau bus tingkat dan asiknya model SHD tidak lahir
di jaman pilar B melengkung yang (buatku) sangat membosankan..
Dan
kisah ini bermula dari perburuan SHD punya’e Agra Mas Mercedes Benz O500R/ OH
1836, sasis ini bukanlah barang baru di dunia bismania karena kemunculannya
sekitar 2 tahun lalu.
Dimulai
dari tanyaku kepada Iwan heuheu..namun dia mengarahkan agar tanya masbro Adil
Hani yang memantau pergerakan Agra Mas SHD ini..*duwe GPS kih arek’e kok iso
memantau pergerakan Agra Mas SHD .. :D
Namun
beliau juga tidak bisa memastikan kalo keberangkatan dari Jakarta,dari titik
mana keberangkatan Agra Mas SHD tsb..
FYI,
ada 2 armada SHD Agra Mas yaitu kode BM 055 dan BM 056,kebetulan masbro Adil
Hani pernah jajal yang keberangkatan dari Ciledug dengan kode bodi BM 056. Namun
karena cuma ada 2 unit SHD dan jalan kres maka cukup sulit menangkap SHD merah
ini di seputar Jakarta,apalagi aku pernah melihatnya melintas di Jelambar..nah
loh apa gak pusing..disanggong di Ciledug,ee jebul berangkat dari
Poris..dicegat di Cengkareng..eeh berangkat dari Bogor..
Perburuan
SHD merah ini makin bersemangat setelah Ko Jumbo juga ingin naik SHD dalam
rangka estafetan pulang kampung ke Mojoagung..
Namun
diutak-atik,bukannya malah gampang,tapi malah susah,karena Ko Jumbo balik
ngetan hari Kamis,sedangkan aku di hari Jumat sore aja bisanya pulang
tenggo..ya gak nyambung..
Akhirnya
disepakati, nyegat SHD yang dari timur.. setelah sibuk stalking di fesbuk,maka teridentifikasi jika Agra Mas SHD berangkat
dari kota kecil Purwantoro nun jauh di sono..Cek di googlemaps, Purwantoro ini
masih sejam perjalanan dari kota Wonogiri...wah nyerah deh...udah pasti start
dari Purwantoro pagi-pagi,dan masalah utamanya mau berangkat dari Jogja jam
berapa??
Suasana
‘tambah gayeng’..setelah mas Didik Edhi dan mas Adit Soejono ‘ngeksis’ di
fesbuk dengan background Gunung Harta juga dengan model SHD rute
Bogor-Jakarta-Surabaya-Malang..
Namun
perburuan Agra Mas SHD malah nyaris ‘case
closed’.. Karena Ko Jumbo belum pasti apakah akan ke Jakarta hari Minggu
sore.
“tak
kabarin besok Sabtu ya,aku tanya bosku dulu..” ujarnya
Dan
Jumat sore ,aku melakukan perjalanan pulang ke Yogyakarta dengan bus Sumber
Alam “Kamuliyan” ekonomi class. Sementara nun jauh disana koalisi antara
pujangga Rembang dan papahnya Jevon sedang berasyik masyuk diatas Gunung Harta
SHD..
Di
atas bus Sumber Alam ekonomi class,aku menelpon temanku mas Triyanto yang
tinggal dekat terminal Krisak/Giri Adipura. Saat aku kepengen naik Tunggal Dara
Executive lebih setahun silam aku juga mengontak mas Triyanto ini.
Bla..bla...
“mas,besok
Minggu aku mau balik ke Jakarta naik Agra Mas SHD..” kataku
Bla..bla..
Sabtu 23 Januari 2016,
Sebuah
notifikasi BBM masuk di hape cungkuo-ku..
Sebuah
foto tiket bis malam Agra Mas atas namaku dan kode 055,aku cengegesan saja
sambil aku forward ke Ko Jumbo..tentu
dia pasti heran siapa mas Triyanto ini kok bisa-bisanya dapat tiket SHD,hot seat pula,ediyaan to.. eh bukan mas
Triyanto yang edan tapi semangatnya itu loh..hihihi...memang namanya kadang
muncul dalam pembicaraan ngalor ngidul,dan Ko Jumbo belum pernah bertemu muka.
hot seat Dab..!!!
Agak
siang, keikutsertaan Ko Jumbo masih negatif..
“bojoku
lara..” ujarnya sedih (lara::sakit,bukan loro = 2,enak men nek bojone 2)
Get well soon ya
Ci..
Namun
feelingku, Ko Jumbo pasti berangkat ke Jakarta esok di hari Minggu sore
“kalo
jadi, kumpul jam 11 di pool Agra, kita ketemu di Tirtonadi jam 7 pagi..”
pesanku agak siang
Minggu 24 Januari 2016,
Jam
04.10 sebuah notifikasi WA dari Ko Jumbo masuk di hapeku..
“aku
wis numpak bis,mengko oper Madiun”
Wah,rayuan
apa lagi yang kau umbar sehingga sepagi ini bisa lolos ‘lepas rante’ berburu
SHD merah??
Entahlah..
Aku
tidur lagi..
Jam
05.30 aku bangun...Daammnn..kesiangan...
Buru-buru
mandi,dan langsung meluncur ke warung gudeg Yu Narni di Kebondalem, untuk
membeli 2 bungkus nasi gudeg sebagai bekal perjalanan nanti. Ko Jumbo request lauk ayam suwir..Oke deh
bungkus. Kemudian aku meluncur ke Pasar Serangan,beli bubur kacang ijo dulu
untuk sarapan..hihihi..udah kesiangan masih aja mampir-mapir..
Dan
jam 06.25 aku sudah menunggu bus menuju terminal,jam segini sudah tidak ada bus
bumel Semarang-Jogja yang masuk kota,bahkan bus Gading Indah jurusan
Borobudur-Jogja sudah lewat saat aku pulang dari pasar.
Untunglah
tak lama muncul bus ‘tuyul’ alias bus engkel seat 2-1 jurusan Tempel-Jogja yang
membawaku meunuju terminal Giwangan.
Tiba
di terminal Giwangan jam 06.50,menuju tem-teman bus jurusan Surabaya,disitu
tersedia bus patas EKA dan ATB Mira, aku sih tidak tertarik Mira,namun pengen
naik Sumber Selamat di belakangnya..
“EKA
jam 7 berangkat..” kata mandoran EKA
Aku
pun batal naik ATB.
Meski
ini hari libur,namun ternyata jalanan tidak sesepi yang kuduga.Berkali-kali
pengemudi EKA S7255US ini membunyikan klakson ‘mengusir’ motor yang jalannya
terlalu ke tengah namun terlalu pelan.
EKA
menggunakan jok merk Aldilla, ini buktinya..
Aldilla.. (fokus yaa..)
Jam 08.25
EKA S7255US tiba di terminal Tirtonadi Solo.
Aku
menuju ruang tunggu,dan ternyata mas Triyanto sudah menungguku di sana, coba
kontak Ko Jumbo..
“sik..nembe
nyebrang rel meh tekan..” katanya
Selang
10 menit,muncullah lelaki perawakan jumbo,dialah Ko Jumbo alias Ko Jumbo alias
Ko Jumbo alias Ko Jumbo alias Ko Jumbo..nama panjangnya sih Jumboooo ...hihihi...
Sebelum
menuju Wonogiri, aku menodai WC terminal yang bersih ini. Ko Jumbo pun
sepertinya sudah kebelet namun karena jam mepet dia tidak mandi di sini.
Bertiga,aku,mas
Triyanto,dan Ko Jumbo menuju tem-teman bis jurusan Wonogiri,disitu tersedia bus new ISMO Mercedes OF jurusan Solo-Batu,seat 2-2 ekonomi ala patas non AC,kami pun naik..
new ISMO, Solo-Wonogiri-Batu ,bumel seat 2-2
Tak
lama bus berangkat,namun tak disangka dari kanan muncul bus Tunas Merapi OF8000,dan
langsung mengasapi Ismo ini.
“wah..sabar
dhiluk,mau numpak Tunas..” kata mas Triyanto yang kali ini jadi tour leader alias pawang bus Wonogiren.
Aku
dan Ko Jumbo hanya terpana...soalnya tadi yang kelihatan cuma new ISMO,lah Tunas
Merapi itu mak bedunduk langsung budhal.
Bus new Ismo dengan napas tuanya pelan-pelan menyusuri tepian kota Solo..
awas nyundhul..!!
Sepagi
ini kota ini masih segar..sesegar ingatanku pada sosok mahluk halus berwajah semi
oriental dan tutur kata dengan logat njawani yang pernah mencintaiku di kota
ini. Teriring seutas janji untuk hidup bersama selamanya tapi ternyata takdir
berkata lain..Andai dulu aku dan dia bersatu di kota ini,tentulah Ko Jumbo
kubiarkan naik SHD sendirian,kurelakan tiketku untuk mas Triyanto saja,aku sih
trimo di rumah saja walau SHD itu indah...
Mulai
ngelantur...uhuukk..
Karena
di depan tadi sudah ada Tunas Merapi,new Ismo jaga jarak agar bisa meraup penumpang
lebih banyak. Waktu sudah menunjukan pukul 09.30,sedangkan estimasi perjalanan
hingga sampe rumah mas Triyanto sekitar satu jam,sedangkan jam kumpul di pool
Agra adalah jam sebelas..jadi ini jam mepet..!!
Sementara
itu Ko Jumbo sibuk mengumpulkan memorinya,karena dulu dia juga pernah menyusuri
sudut kota ini menuju kawasan Solo Baru menggunakan bus ¾ bersama papahnya, dan
mas Triyanto juga panjang lebar bercerita tentang Agra Mas yang masih ngandang
di polsek karena ditabrak avanza mabuk,sampe menunjukkan letak garasi bus
Gunung Mulia dan bus Raya.
Menjelang
terminal Sukoharjo,bus new Ismo mendadak pecicilan.
“koh,ini
pasti belakangnya nempel”, kataku
Benar
saja,saat keluar dari terminal Sukoharjo,terlihat di belakang new Ismo nempel 2
bus, Timbul Jaya eks Tunggal Dara Putra dan Al Amin.
Wah
bakal blong-blongan nih..
Di
sebuah ‘bangjo’ Timbul Jaya sukses ngeblong antrian,dan new ISMO coba mengejar
namun udah terlalu jauh.
“itu
ngejar penumpang Purwantoro mas” kata mas Triyanto
Di
depan pasar Nguter,sejumlah penumpang dikeruk Timbul Jaya..huh pait..pait..salahmu
dhewe ngopo alon-alon hihihi...
10.30 Kami bertiga turun
di depan patung macan,menuju rumah mas Triyanto.
new ISMO
Di rumah mas Triyanto yang
eksotis ini,hanya mampir sebentar,Ko Jumbo malah sempat mandi.
10.45 kami sudah berada
lagi di depan patung macan untuk menuju garasi Agra di dekat terminal lama.
Tak
lama muncul bus Al Amin,mengangkut kami menuju pool Agra Mas
Duabelas
ribu rupiah adalah tarip untuk bertiga. Bus dalam kondisi sepi karena ini hari
libur,kenek pun terkantuk-kantuk di jok belakang.
11.00 tibalah di pool Agra
Mas, lapor dulu ke bagian penjualan tiket.
“setengah
dua belas mas” kata mas di agen menginformasikan jam kedatangan BM055
Masih
cukup waktu,makan dulu di warung sebelah kantor agen, ternyata pada lapar,aku
juga lapar hehehe..
Menu
andalan di sini adalah soto ayam dan garang asem, lainnya berupa lauk semacam
sate telur,gorengan dan semacamnya.
Selesai
makan, BM 055 yang ditunggu belum datang. Ko Jumbo dan mas Triyanto keluyuran
ke halaman depan,aku sih duduk-duduk saja.
Tak
lama bus malam Agra Mas mulai berdatangan. Oper-operan penumpang terjadi di
sini,kadang hanya menurunkan saja di tepi jalan tidak perlu masuk garasi.
Suasana tenang mendadak berubah ramai,karena penumpang mulai banyak.
11.50 Agra Mas BM055 masuk
garasi, namun sepertinya dia tidak jadi artis di sini, penumpang awam pun
mengacuhkannya.
Kami
sempatkan dulu berfoto dulu,biar kekinian.
copy paste style..
12.10 Agra Mas BM055
meninggalkan kantor agen Wonogiri. Mas Triyanto ikut bersama kami nunut sampai
patung macan. Wajahnya tegang,sepertinya hatinya bimbang memilih antara turun
di patung macan atau bablas Jakarta hihihi..
Agra
Mas SHD BM055 menyusuri tepian kota Wonogiri,menuju terminal baru Giri Adipura,
Krisak, pas masuk terminal lambaian
tangan para bismania cilik menyambut,tak lupa mereka membawa kamera,sungguh
virus bismania sudah menjalar hingga ke kota kecil ini.
Agak
berbeda yang kulihat lebih setahun silam,ternyata deretan agen sudah berpindah
ke bagian belakang. BM055 hanya melintas saja kemudian kembali ke jalan yang
benar eh jalan raya.
Mendekati
patung macan,mas Triyanto pamit turun duluan,wah kok cepet banget perjumpaan
ini..,kuucapkan banyak terimakasih atas bantuannya. Kapan-kapan main kesitu lagi
agak lama biar bisa menghirup suasana pedesaan yang asri..matur nuwun mas..
matur nuwun mas Triyanto
Agra
Mas BM055 kemudian menuju Sukoharjo,masuk terminal Sukoharjo,seorang mahluk
halus duduk di seat 1 B, oo jadi mas Triyanto berubah jadi mahluk halus ini
..hahaha...
Ko
Jumbo langsung kasak-kusuk, kompor meledug,kamsudnya biar aku kenalan...wah
lagi gak mood,lagi terkesima koalisi SHD sama O500R jeh...
melintasi sungai Bengawan Solo
Setelah
menyeberang sungai Bengawan Solo, melintas di Solo Baru kemudian langsung
Purwosari-Kerten tanpa masuk terminal Tirtonadi.
Agra
Mas SHD BM055, fullseat untuk hari
Minggu ini, 34seat terjual, eh bener ya 34seat? Baris kiri 8 baris plus samping
toilet kanan 1 baris,baris kanan 8 baris.
Namun
ada 1 seat sisa di depan toilet, yaitu 9B,sepertinya sih buat kru, dan kandang
macan di belakang toilet yang cukup besar. Sementara di area pengemudi dan
penumpang dipisah sekat, area pengemudi ini cukuplah dijejali 4 orang dewasa
dan kali ini semua berseragam Agra Mas.
Masuk
terminal Boyolali,melintas saja..
Jam 14.16
BM055 masuk terminal Salatiga juga melintas saja. Menuju arah Bawen,lalu lintas
lancar. Hanya saja sedikit aneh karena perjalanan ini masih ‘agak siang’ jadi
nuansa bis malam belum terlihat.
snack+minum
Kutawarkan
sego gudeg buat penumpang sebelahku,bukan kepada mahluk halus tapi kepada Ko
Jumbo..
“isih
wareg,mengko ae..” jawabnya
Jam 15.30 masuk tol Bawen, aku tidur
sebentar..
tol Bawen
Terbangun
sudah Krapyak..sementara Ko Jumbo masih melek..
Menuju
arah Kendal,jalanan ramai lancar.
Jam 16.15
Agra Mas BM055 masuk RM Raos Eco Gringsing. Aku sih belum pernah makan di sini.
masuk RM Raos Eco
Kami
berdua turun,bekal nasi gudeg dibawa sekalian.
Kelar
dari toilet langsung menuju meja saji..
Pilihannya
ndog kecap atau ayam semur ? pilih ayam.. menu lainnya adalah bihun..ambil
dikit aja karena gak terlalu berselera.
Setelah
makan gratisan habis,lanjut ronde ke-2 yaitu sego gudeg..Nyam..nyam... wareg
wes..
Setelah
makan, foto-foto di samping bus sebentar.
AGRA Mas BM055
partner koalisi,Ko Jumbo
Jam 16.45
Agra Mas BM 055 diberangkatkan, sempat ngeliat armada terbaru Hino RN kode bodi
BM 050 dan BM 051 bodi new setra..Ooooh ini yang terbaru, nopol pun 01.21
..gress tenan..
Tanjakan
Plelen disantap dengan mudah,maklum ini kan 360HP, torsinya melimpah,beda kalo
naik Mercy generasi King/Cooler, kudu ancang-ancang dulu.
Meliuk-liuk
di alas Roban menuju Tulis, asik aja,apalagi hari mulai senja,pemandangan khas
bus malam sudah tiba..
'topi dan sekatnya' mengganggu view
Nyetik
tipis-tipis diantara kerumunan truk,bikin ser..ser..karena moncong kaca spion
yang menjulur itu loh..pengemudi harus ‘titis’ jangan sampai spion nyangkut di
bak truk.
Tak
terasa sudah melewati kota Batang, dari arah berlawanan sudah kres beberapa
armada Agra Mas entah jurusan mana.
Masuk
Pekalongan jam 17.55,depan terminal melintas saja. Diblong Agra Mas BM050,
namun BM055 memilih jalan tengah kota Pekalongan. Kecegat sepur sebentar lalu
lanjut masuk tengah kota.
Jam
segini lawannya hanya truk dan mobil pribadi,belum ada bus malam .
Masuk
kota Tegal jam 19.25, sempat liat depan Pacific Mall di agen eksekutif Sinar
Jaya masih terparkir 1 bus disitu,mungkin angkatan malam kali ya?
Hmm..ngantuk...
ZZzzz...
Jam
20.08 Pertigaan Tanjung belok
kiri,menuju pintu masuk tol dari Pejagan. Sebelum mulai mengarungi jalan tol,
Agra Mas BM055 ini berhenti,beberapa bus Agra Mas juga berhenti sejenak
disini,mungkin mengendurkan urat syaraf dulu karena tol ini panjang hingga
Jakarta.
Rupanya
jok empuk tjap Aldilla ini masih terlalu nyaman bagiku,jadi malas beranjak dari
bangku..Akhirnya tidur lagi hihihi...
Tidur-tidur
ayam.. la kok tau-tau sudah sampe gerbang tol Cikarang Utama.. padahal kalo
hari biasa sih jam segini belum tidur ...
Agra
Mas BM055 exit tol menuju Bekasi Timur, menyusuri Bekasi Barat kemudian masuk
lagi tol dan keluar di terminal Pinang Ranti, sempat kepikiran turun di sini
oper Tran Jakarta,tapi ternyata kok sepi nyenyet,gak jadi deh..
Dari
Pinang Ranti menuju kawasan pasar Induk Kramat Jati,menurunkan banyak penumpang
di sini.
Akhirnya
,jam 00.45 aku dan Ko Jumbo turun sebelum fly over Pasar Rebo, beruntung hujan sudah
reda..Sampai di sini tolah toleh mau naik apa.
“mas
Pasar rebo sebelah sana” kata kru Agra Mas.. Sebetulnya bukan bingung,cuma
nyari taksi aja hihihi...
Agra
Mas SHD BM055 meninggalkan kami..
see you ..
Aku
dan Ko Jumbo lanjut dengan taksi ke Lebak Bulus, sampai di Lebak Bulus sebuah
Tran Jakarta Amari (angkutan Malam Hari) bodi Genesia membawa kami menuju
kawasan Kebon Jeruk. Tiba di Kebon Jeruk disambut hujan gerimis.
Kami
berjalan kaki sejauh 200 meter menuju kos,sebelum sampai kos,kami mampir dulu
di warung kopi, ngengetin badan kemudian baru beranjak pulang..
Hampir
jam 2 pagi saat kami tiba di kos..Wuiihh..nyampe juga nih,kalo ditotal
perjalanan sih nyaris 24 jam,kalo Ko Jumbo mungkin sudah 24 jam.. tapi tak
terdengar dia sambat..
namun
umpatan “muangap lu Pon” tetap terucap sebelum aku tidur bentar sebelum fajar menjelang.
ZZzz..ZZzz..
-sekian-
Agra
Mas SHD BM055 Executive Class Purwantoro-Wonogiri- Bekasi - Jakarta Pinang
Ranti – Pasar Rebo – Bogor : Rp 180.000,- (include makan + snack)
Agen
Wonogiri : HP 0852 277 92142
salam dari Jogja Istimewa
Wah, aku numpak BM60 iki.. SHD
BalasHapusSangat di sayang kan kalau agramas ,,nggk enak nya pake skat depan,, jadi nggk asik kalau di hotset,,ketika nge ong
BalasHapusSangat di sayang kan kalau agramas ,,nggk enak nya pake skat depan,, jadi nggk asik kalau di hotset,,ketika ngeblong,, dan harga 180 label exekutive tapi tanpa fotres ,,padahal bus tetangga jd line wonogiri saya sering naik yg baru primer class sudah serasa super,,
BalasHapusSaya punya sonic 150 lampu depan pecah pengen ganti sama sonic lama bisa gakk ya
BalasHapustrus kudu piye
BalasHapus