KiPerPon : Prajurit Tua
KiPerPon : Kisah Perjalanan Ponirin
Edisi : Arus Mudik Lebaran 2015
“Prajurit Tua”
Sebuah catatan perjalanan
Jakarta Barat, Sabtu 11 Juli 2015,
Hari ini kantorku sudah mulai libur
lebaran,saatnya meninggalkan ibukota untuk beberapa hari ke depan,meski pulang
ke Jogja adalah hal yang biasa aku lakukan tapi karena kali ini bertepatan
dengan musim mudik lebaran,suasananya pasti berbeda.
Jauh-jauh hari aku sudah berencana untuk
pulang ke Jogja kala musim mudik lebaran, dengan cara sederhana,pesan
tiket di agen bus malam lalu datang ke agen pas hari keberangkatan,nunggu bus
datang,armada model apa aja ditrimo dan berangkat.
Namun 2 minggu sebelum libur tiba,mulai
‘aneh-aneh’, keinginan untuk pulang dengan ‘hunting’ armada bus lawas datang
begitu saja,ini pernah aku lakukan di tahun 2008,2009,dan untuk tujuan
Jogjakarta, bus Sumber Alam lah yang memiliki cukup banyak ‘prajurit tua’ untuk
bantuan arus mudik.
Prajurit Tua yang aku maksud di sini
adalah bus cadangan yang hanya dijalankan saat-saat ramai saja dengan sasis
rakitan dibawah tahun 1990. Dan Sumber Alam masih cukup banyak mengoleksi bus
buatan 1990 ke bawah. Namun kandidat lain seperti OF8000, varian ‘ndhas lele’
ataupun ‘ndhas louhan’, varian Perkasa,maupun bodi-bodi jadul nan eksotik tetep
jadi incaranku. Makin tua makin asik.
Hari-hari mendekati libur aku berpikir
lagi,kalo beli tiket di agen,belum tentu dapat prajurit tua,makanya aku
berencana langsung menuju pool Pondok Ungu,meski terbayang juga kalo harus
rebutan seat dengan calo seperti di masa lalu.Di musim mudik 2011 dan 2012 aku
kalah rebutan seat dengan calo-calo yang juga penduduk sekitar pool, namun di
tahun 2008 dan 2009 aku yang menang.
Dan pagi ini kulihat di fanspage Sumber
Alam,terpampang antrian penumpang di loket pool Pondok Ungu,mbludhak.. Artinya
aku harus bersiap dengan segala kemungkinan,beruntung barang-barang yang
memakan tempat sudah aku paketin 3 hari sebelumnya,jadi ranselku ‘agak ringan’
meski kenyataannya masih penuh bawaan juga sih..
Aku sudah tiba di halte tol Kebon
Jeruk,siang ini kira-kira jam 2 siang, cukup lama menunggu bus jurusan
Pulogadung yang datang dari Merak,mayoritas jurusan ke Kampung Rambutan.
Setelah hampir setengah jam menunggu,datang juga Arimbi ,aku naik,dapat tempat
duduk,bayar 10ribu (tuslah kali ya..) dan menikmati tol yang hari ini tidak
seramai biasanya.
Tiba di terminal Pulogadung yang masih
lengang tidak terasa suasana arus mudik,langsung dihampiri calo..
“ngetan mas?”
“ke Bekasi..” jawabku,dan calo pada putar
balik..
Di dekat pintu keluar,aku hampiri Isuzu
‘mbahe Elf’ jurusan Bekasi.
Setelah keluar terminal,jalan raya Bekasi
padat merayap, di pool Garuda Mas penumpang sangat ramai,di pool RAYA belum
terlihat penumpukan penumpang,di pool Gunung Mulia juga ramai,di pool MUNCUL
armada bigtop lagi dicuci sementara armada lain juga siap, di agen Zentrum
seperti biasa 1 bus ready stock..
Melewati pool Hiba Utama, tak kelihatan 1
penumpang pun,padahal di pool ini juga buka loket bus AKAP-nya.
Di pertigaan arah tol Cakung terlihat 2
Malino Putra jurusan Surabaya-Malang siap diberangkatkan.
Tiba di pool Sumber Alam,Pondok Ungu, 3
bus diparkir di tepi jalan,sementara di dalam area pool banyak bus yang
parkir,dan sudah siap 3 bus diberangkatkan,penumpang cukup ramai.
Aku masuk ,memantau loket, tak terjadi
antrian lagi,kemudian aku keluar mencari ‘prajurit tua’. Di parkiran ternyata
terdapat prajurit tua buruanku,sebuah Mercedes Benz OF alias mesin depan dengan
seat 2-3 alias kelas ekonomi,namun karena sedang perbaikan roda maka aku pikir
pasti nanti bus ini perpal. Sementara di area keberangkatan 3 bus sudah penuh
penumpang dan diberangkatkan.
sabar menunggu prajurit tua
Tak lama, kemudian parkir lagi 3 bus,semua
kelas patas non AC, 1 Hino AK8 berbaju discovery aku tak berminat, 1 Hino AK
2006 juga tak berminat, dan 1 lagi Mercedes Benz OF model bodi pilar B
melengkung lawas alias Panorama 2, ini dia prajurit tua yang mempesonaku. Namun
aku belum beli tiket,dan pastilah prajurit tua tsb sudah full seat.
Aku masih saja berdiri,dan sementara aku
akan menunggu dulu,mungkin habis maghrib baru kuputuskan ‘naik apa aja deh’..
Senja menjelang di Pondok Ungu, kala
nanar mataku memandang 2 barang antik Mercedes Benz OF bermodel Panorama 2
alias pilar B melengkung vintage itu.
Setelah tak ada spesies ndhas lele, juga tak ada ndhas louhan , tak ada juga Perkasa, inilah buruan terakhirku,namun kulihat penumpang sudah memadati mercy of itu, aku hanya duduk termenung, mosok mengko numpak Legacy maning.. legacy maning..
Aku beranjak ke warung sudut
parkiran motor untuk ngopi,sementara prajurit tua OF masih parkir termangu
diapit dicovery AK8 dan AK 2006.
Habis ngopi,terbitlah ide..
Aku beranjak menuju loket..
“mbak, 1413AC masih ada tempat ?” tanyaku
sambil menyebut nopol prajurit tua kelas patas itu
“bentar ya mas,aku cek dulu...hmm..masih
mas,berapa orang?”
Woow..the dream comes true...“ siji ae
mbak..” jawabku senang,sambil merogoh kocel 195ribu untuk kelas patas ini.
Seandainya aku hanya pasrah,tentulah
kesempatan ini terlewatkan..
Trust me, it's the real Mercedes Benz
OF, it's the real "prajurit tua", sampean ketangkep juga.. hahaha..
AA 1413 AC
Aku bergegas naik bus,yang pernah muda
di jamannya.
OF1113 1985
dashboard-nya woow..
Saking senangnya dapat bis lawas,aku
salah liat nomer tempat duduk,kulihat angka 17,dan seat nomer 17 sudah ada yang
menempati,ternyata angka 17 itu jam keberangkatan,sedangkan seat ku nomer
28,dan samping jendela..
Aku duduk di samping ibu-ibu,setelah
permisi,aku letakkan tas,cukup longgar buat kakiku,kelas patas ini 9 deret kiri
dan sepertinya ada modifikasi pada ukuran panjang bus ini.
Di tengah jepitan rayuan mudik gratis
dari pemerintah ataupun swasta, ternyata bus ini masih bisa terisi lebih dari
35 penumpang.
17.10 penumpang dipersilakan
naik,kemudian dicek oleh petugas, agak berbeda dengan yang kualami di masa
lalu, saat kondisi pool tidak tersedia bus,maka penumpang silahkan langsung
naik / rebutan bus yang baru datang ,dan setelah tempat duduk terisi penuh
barulah petugas menarik tiket. Kondisi semacam inilah yang sering jadi sasaran
empuk calo,mereka duduk di bus dan menjual bangkunya minimal seharga 50ribu.
Aku pernah gagal bertarung dengan mereka,namun aku juga pernah mengalahkan
mereka saat rebutan tempat duduk. Asik dan seru tapi kasian kalo yang bawa
keluarga. Tahun ini stok bus melimpah,penumpang tak perlu berebutan,dan calo
pun tidak gentayangan lagi..mangap lu...
Sedari aku datang di pool,sudah diberangkatkan
3 bus,jadi kali ini 3 bus berikutnya siap diberangkatkan,entah kalo dari tadi
siang mungkin ada beberapa bus lagi telah berangkat.
Dari sisi kiri, sebuah Mercedes OF
parkir,ternyata itu adalah kelas ekonomi yang tadi lagi perbaikan roda, penumpang
naik,dan tidak terlalu penuh, ah tak usah kecewa, bus yang aku tumpangi dan
yang kelas ekonomi itu sama persis modelnya,Panorama 2 OF1113. Kelas Ekonomi
berangkat duluan.
Setelahnya, kelas AC Toilet yang parkir,
kali ini armada selebritis karena sangat populer di kalangan manianya,dialah
yang berstiker “Buyung” , Hino RK8, Legacy SR-1
“itu tiketnya berapa mas kalo pake
toilet sama AC” tanya ibu sebelahku
“300 ribu bu” jawabku
Mahal atau murah itu relatif,tapi yang
jelas saat arus mudik ini,harga tiket Sumber Alam naiknya tak sampai 100% dari
harga tiket reguler.
17.20 AA1413AC diberangkatkan..suara
mesinnya menderu-deru..kalo menurutku..sangar..!!
Bagaimana tidak,selama ini mesin depan
bigbus generasi terkini dan paling banyak dipakai hanyalah Hino AK8 dan
suaranya ‘masih merdu’.. lha ini OF1113, suaranya
gemuruh...grung..grung...grung...eighties bingiitzz...!!
Prajurit Tua menuju Bekasi Barat, sampai
di bawah flyover tak tahu belok kemana,alhasil muter dulu di spbu, mengarah ke
tol Bekasi Barat pun tak tahu lewat mana,maklum ini sopir cadangan di bus
cadangan, gak tahu arah keluar Bekasi hahaha..,beruntung penumpang di depan
membantu mengarahkan..meski penumpang di belakang ramai menyoraki..huuuu....
Melintas di tol
Jakarta-Cikampek,perjalanan lancar, mesin semakin menderu tapi rupanya tahu
diri tidak geber habis, ya ngapain buru-buru,keselamatan nomer satu.
Dari sms,beberapa teman menginfokan jika
tol Cipali macet parah sepanjang 20kilometer, tapi memang hak sopir mau lewat
mana,dan ternyata ‘prajurit tua’ ini lebih memilih lewat Cipali..
KM 86 adalah rest area yang pertama
ditemui,masih sepi dari mobil,entah apakah mudik tahun ini sepi ataukah memang
belum puncaknya?
Entah sudah berapa belas bus malam yang
menyalip bus ini, itu tidak penting buatku,yang penting aku bisa merasakan
sensasi naik OF1113 antar kota antar propinsi lebih dari 500 kilometer..
Setelah melewati 3 rest area, bus keluar
arah Cikedung/Cikamurang,kemudian menuju Rumah Makan Taman Selera.
20.25 masuk RM Taman Selera
yang terkenal kolaborasinya dengan PO Sinar Jaya,kini juga membuka di
Cikamurang dan melayani bus Sinar Jaya dan Sumber Alam (dari barat)
Cikamurang..
Tempat yang jadi salah satu ikon kegagalan turingku sebagai biker, terhempas dan terseret banjir..
Kini dan esok, nama Cikamurang akan makin familiar di dunia bismania setelah adanya RM Taman Selera yang melayani PO Sinar Jaya dan PO Sumber Alam, letaknya pun tak jauh dari exit tol Cikedung, strategis!
Cesss...Bus parkir di deretan bus Sumber
Alam,sementara sisi lain bus Sinar Jaya mendominasi parkiran yang masih berupa
kerikil dan debu ini.
Untuk menu makan yang tidak gratis,masih
sama dengan RM Taman Selera Indramayu yaitu masakan Padang,walau menu
masakannya tidak sekomplit di restoran-restoran masakan Padang lainnya,jadi
jangan mencari menu ayam pop ataupun gulai kepala ikan di sini.
khas Taman Selera
Kali ini menu makan masakan Padang
dihargai perpaket 30ribu dengan 1 nasi+sayur+1 lauk (bisa pilih rendang atau
ayam), kalo nambah lauk ya tambah lagi tarifnya,mau soft drink atau
teh panas juga nambah 5 ribu. Mahal? Relatif sih.. mau hemat ada mi instan kemasan
‘cup’ dihargai 10ribu..masih terasa mahal? lebih baik bawa bekal sendiri
kalo apa-apa dibilang mahal hehehe...
wajib makan
ketimbang masuk angin
Kelar makan malam,aku menuju
parkiran,tapi busku sudah tidak ada di tempatnya..Kususuri teras rumah
makan,mencari si prajurit tua di deretan parkir bus Sumber Alam..langka’..
bingung
nyari parkiran 'prajurit tua'
Akhirnya kubertanya pada seorang kru..
“mas, patas sing seko Pondok Ungu parkir
nangdi?”
“coba mas,nang mburi kunu” katanya
sambil menunjukkan area parkiran di belakang bus.
Ternyata memang si prajurit tua parkir
di dekat pintu keluar,pantesan gak kelihatan.
deretan bus Sumber Alam di RM Taman
Selera
20.55 bus kembali dijalankan,masuk tol
Cipali lagi dan menuju Palimanan.
Tol masih lancar,masuk tol Palikanci
sekitar jam 21.54,lanjut terus hingga ke Pejagan,lancar jaya.
GT Palimanan 21.54
22.58 exit Pejagan
23.50 melintas prupuk
Melewati area Ketanggungan sama sekali
tidak ditemui kemacetan, cor jalan yang dulu jadi sumber kemacetan ternyata
saat musim mudik sudah jadi,meski begitu aku yakin tak semua jalan beton ini
sudah cukup umur untuk dilalui kendaraan berat.
Minggu,12 Juli 2015
01.03 Sang Prajurit
Tua masuk RM Sumber Alam Cikawung,Ajibarang
“sahur..sahur..” kata kernet
membangunkan penumpang.
Aku pun bergegas turun,langsung menuju
meja saji yang menghidangkan masakan berbayar,namun bukan untuk makan,tapi
untuk mencari mahluk halus yang mirip Chelsea Islan..oh ternyata dia lagi tidak
jaga dinihari ini...
Secangkir coffeemix menemaniku di
sudut rumah makan ini,sambil berharap tiba-tiba “Chelsea” nglilir di dinihari
ini,dan menampakkan dirinya..
Aku berbincang dengan seorang bapak,yang
ternyata baru pertamakali mudik naik Sumber Alam,dia asli Madiun,istrinya asli
Jatilawang Wangon
“mas kalo ke Rawalo masih lama?”
“paling lama 1 jam lagi pak,kalo lancar
setengah jam juga sampai” kataku
01.35 AA1413AC sang
prajurit tua,diberangkatkan lagi.
Panorama 2++
Melewati kota Wangon,sudah banyak tukang
ojek yang menunggu,demikian juga di sepanjang jalan Jatilawang hingga Sampang
sekitar pukul 02.21,di tiap spot pemberhentian bus pasti banyak ojek yang bukan
gojek. Tiap ada penumpang turun selalu dikerubutin. Beberapa penumpang sudah
turun.
03.30 di depan SMPN 4 Gombong ,bus
minggir ke tepi jalan,sepertinya Prajurit Tua ini masuk angin,mungkin terlalu
bersemangat jadi lupa minum jamu anti masuk angin..wkwkwk..Ya namanya juga
prajurit tua, setelah menempuh jarak jauh,ya wajar ada kram-kram sedikit,perlu
dipijit-pijit biar seger lagi hehehe..
Kap mesin di depan dibuka,dan mulailah
kernet mengotak atik,dan sopir yang mencoba menghidupkan mesin kembali, dalam
dunia perbisan, ini disebut ‘masuk angin’ atau ‘kanginan’
Limabelas menit cukup untuk menghidupkan
kembali sang Prajurit Tua,dan kembali mengarungi jalanan...grung..grung..grung...
04.35 bus masuk RM Sumber Alam desa
Ngandong,kontrol sebentar langsung jalan lagi menuju pool Kutoarjo, di pool
juga lewat begitu saja.
04.55 masuk terminal Purworejo,dan
berhenti di depan agen Sumber Alam,penumpang tinggal 10 orang yang bertujuan
akhir sekitar Yogyakarta. Beberapa bus Sumber Alam juga sudah tiba di situ. Aku
menelpon kuncen terminal mas Iwan Kurniawan Berheuheuheu..katanya mau ketemu di
terminal,ternyata beliau habis sahur tidur pulas..heuheuheu...
“Pak,iki dipindah ora?” tanyaku
“sik mas..tak takon sik..” kata kernet
Sebentar kemudian,penumpang jurusan
Jogja dipindah ke Sumber Alam AC Toilet bodi Legacy SR-1 yang bertujuan akhir
ke Klaten,karena sang prajurit tua akan stoot ke Jakarta
Aku ucapkan terimakasih kepada kru
AA1413AC, bagaimanapun membawa prajurit tua OF1113 Panorama 2 ,lintas
Jakarta-Purworejo itu tidak mudah,karena ini montor lawas yang jalan hanya
musim rame saja kudu sabar di jalan.
Di hotseat Legacy SR-1 yang memberiku
bonus AC Toilet di sisa perjalanan 70kilometer lagi, aku melanjutkan
tidurku,sambil mengenang perjalanan sepanjang malam tadi. Mudik tahun ini
jalanan lancar,dan inilah keuntungan bagi pengusaha otobus dan kru,di mana
tarif sudah tarif tuslah lebaran, penumpang lumayan namun belum ada kemacetan,
untung banyak deh hahahaha...
06.45 aku turun di depan pasar Gamping
jalan raya Jogja-Wates dan melanjutkan perjalanan ke rumah yang tinggal 3-4
kilometer lagi..
- sekian –
Sumber Alam Patas non AC seat 2-2
Jakarta-Jogja tarif lebaran harga pas : Rp 195.000,-
Salam,
Ponirin Hendi
BMC JR-062
Jakarta bali Jogja PP via Cipali
Komentar
Posting Komentar