KiPerPon : Double Decker 2+
KiPerPon : Kisah Perjalanan Ponirin
Edisi : Long Weekend
“Double Decker
2+ “
Sebuah
Catatan Perjalanan
Sebetulnya
hari Kamis 8 Desember 2016 ini, saya mau langsung balik ke Jogja dari
Surabaya,dengan bus AC Tarif Biasa, dan hari Jumat saya akan cuti mengurus
keperluan di kecamatan. Tapi mendadak hopeng saya peserta liga SHD yang sedang
dalam posisi runner up (dari 2 peserta) mengabarkan berita ‘aneh’ , di mana PO
Efisiensi akan menjalankan armada Double Decker nya sebagai bus PATAS.
Aneh,
karena menurut saya enggak umum, sebuah bus double
decker ,atau bahasa Jawanya : bis tingkat, dipakai ngelen Antar Kota Antar
Propinsi.
Hari
Kamis menjelang sore, saya telpon ke call
center PO Efisiensi ,untuk memastikan apakah benar Double Decker jalan
besok jam 9 pagi dari Kebumen.
“iya
betul mas, jam 9 berangkat ke Jogja” jawab bapak di seberang sana.
Seketika
rencana mau naik AC Tarif Biasa buyar sebuyar-buyarnya. Karena saya harus
menuju ke rest area bus Efisiensi di Kebumen sebelum jam 9 pagi keesokan hari,
sedangkan jika naik bus AC Tarif Biasa hanya mentok ke Jogjakarta saja,
sementara jam 4 pagi jika harus melanjutkan perjalanan ke Kebumen dari terminal
Giwangan masih ‘gelap’ apakah sudah armada bumel atau tidak.
Oke,
budget bis-bisan kali ini mendadak melonjak..karena akhirnya saya memilih naik
bus EKA jurusan Cilacap/Purwokerto, dengan perhitungan saya jika berangkat dari
terminal Purabaya jam 19.40 maka akan tiba di Kebumen sekitar jam 5-an pagi.
Dan
Kamis malam itu,saya benar-benar sudah di dalam bus EKA jurusan
Surabaya-Purwokerto (karena yang jurusan Cilacap sudah berangkat) tapi saya
akan turun di Kebumen, ongkosnya 142 ribu sudah termasuk makan gratis di RM
Duta Ngawi.
Karena
sudah mendekati jam keberangkatan,tadi tak sempat mampir makan malam ke warung Ojo Lali
di pojok terminal,alhasil hanya beli tahu dan gorengan di samping tem-teman bus
Eka tujuan Purwokerto.
Jam
19.50, bus EKA Hino RN285 melaju CEPAT meninggalkan terminal Purabaya.. bodi anteng khas buatan Morodadi,dengan jok
Aldilla dan suspensi nyaman HINO RN membuat saya cepat terlelap..
Jumat
dinihari jam 01.00 bus berhenti untuk servis makan di RM Duta Ngawi,dan
kemudian melanjutkan perjalanan jam 01.35. Saya pun berhitung, kira-kira 3 jam
lagi bus akan tiba di Jogjakarta.
Dan ternyata
salah...
Jam 04.00
bus sudah tiba di Janti, kemudian di Giwangan jam 04.10, hanya sekedar lewat
saja gak pake ngetem,lanjut lagi menuju Purwokerto
Jalanan
yang masih sepi turut mempercepat perjalanan.
Melewati
Kutoarjo, menunjukkan jam 05.00, syukurlah sudah agak terang,meski diluar hujan
cukup deras.
Dan
jam 05.15 ,saya turun di dekat rest area PO Efisiensi, nyaris saja terlewat
karena kru yang dari Kutoarjo sudah saya pesen kalo saya turun di rest area
ternyata lupa....
Berlari
kecil menuju rest area di bawah rintik hujan di pagi hari dengan segembol tas
ransel plus satu tas lagi isi botol minum,charger dan konco-konconya membuat
pagi yang dingin itu saya terlihat sebagai orang jauh ketimbang seorang mania
yang menantikan Double Decker ..
..
selanjutnya saya duduk termangu di rest area,memandang rintik hujan dan
teringat semua kenangan tentangmu....halaahh...
Di
area parkir yang masih sepi,saya juga gak mau kepo di mana si double decker berada,biar saja ntar juga
nongol sendiri.
Hingga
akhirnya, perut terasa mules,beruntung di situ memang rest area tersedia toilet bersih. Akhirnya saya ‘unloading’ dulu sekalian mandi, sialnya
lagi mandi ,di luar ada tukang bubur ayam...dduuhh mana perut lapar dan warung
belum buka,kok ya lagi mandi ada tukang bubur lewat...
Akhirnya
setelah mandi,saya pun kembali duduk termenung di bangku kosong,sambil kembali
melihat rintik hujan yang membawa kenangan masa lalu yang masih segar dalam
ingatan...hihihihi...
Jam
7 pagi,mulai terlihat ada ‘kehidupan’ di rest area ini. Suplier makanan untuk toko
kecil di rest area mulai berdatangan, dan toko kecil di samping rest area mulai
buka.
Tak
lama kemudian, bus Efisensi dari Purwokerto tujuan Jogjakarta,angkatan jam 5
pagi masuk rest area..
Saya
pun ikutan ‘hunting’ makanan kecil,tapi arem-arem yang saya cari ternyata belum
ada,ya udah beli roti saja sama kopi,cukup kok mengganjal perut sampai siang
nanti tiba di Jogjakarta.
Bus Efisiensi dari Cilacap jam 5 pagi,masuk rest area jam 07.40
Jam
08.30, muncullah sosok yang aku tunggu, si doubel
decker alias bus tingkat..
Saya
yang gumunan (asli ndeso),sempat takjub melihat bus ini.. memang sih di Jakarta
juga banyak bus tingkat,tapi yang bodinya bikinan Adi Putro ya baru lihat kali ini...
Mercedes
Benz OC500RF 2542 Double Decker 2+ , inilah sang bintang rest area pagi ini.
kiye..
Penumpang
bus patas reguler yang sedang istirahat di rest
area pun menyempatkan foto-fotoan
dengan bus ini. Beberapa calon penumpang yang akan berangkat ke Jogjakarta dari
rest area ,bahkan sempat menanyakan
harga tiketnya..
“110
ribu yang duduk atas,kalo yang duduk bawah 120 ribu” jawab bapak yang melayani
tiket
Sontak
beberapa penumpang lebih memilih patas reguler
Sedari
awal ,saya sudah tahu harga tiketnya segitu, dan memang sudah diniatin buat
naik dari Kebumen ke Jogjakarta bayar 110 ribu...kapan lagi naik PATAS Double Decker ya to..?
dhuwur tenan...
Seat
nomor 1 di lantai atas,saya pilih.. Dalam kondisi wajar,biasanya saya tidak
memilih kursi paling depan jika di bus tersedia fasilitas Audio Video On Demand (AVOD), tapi karena ini bis tingkat,duduk di
atas paling depan kayaknya asik , lupakan film-film itu dulu hihihi...
running text-nya..
Sementara
di area parkir,mendadak banyak yang foto-foto..ikutan ah.. Dan saya minta
tolong salah satu dari mereka untuk fotoin saya...
Jam
09.05, penumpang Double Decker dipersilahkan naik..
Saya
masuk dari pintu kedua,pertama menginjakkan kaki di bus ini serasa bus bandara,
low deck, dan lantai bawah berplafon
rendah, dan tangga ada disamping pintu. Lantai bawah ini hanya tersedia 5 seat
extra lebar dan dibandrol 120 ribu..woooww... bayaran pira ya yen pengen jagong
kono..
trus
inyong munggah ndhuwur ora olih copot
sandal......hahaha
Untuk
lantai atas ini, meski plafon juga rendah tapi tidak sampe sundul kepala,
berbeda dengan Double Decker Trans Jakarta
yang pernah saya jajal,plafon lantai atas sundul kepala (info saja tinggi badan saya sih 173 cm dengan rincian
168 cm sampe mepet gundul + kalo rambut di jambul bisa nambah 5 cm hihihi...)
gak sundul tuh..
hotseat pancen aseek..
Sebelum
berangkat ada kata sambutan singkat dari PO Efisiensi, intinya mereka
mengucapkan terimakasih sudah bergabung dalam perjalanan perdana Double Decker
ini, dan tak disangka bagi penumpang yang datang paling pagi dapat suvenir
kaos..
Kebetulan
saya yang dapat kaos tjap tolelot...lumayan...
Terus
ditanya,” tadi masnya datang jam setengah enam ya?”
“Enggak
pak,jam 5 seperempat malah ..hahaha..”
“OOoo..ngomong-ngomong
masnya darimana nih,dan tau dari mana Double Decker ini mulai jalan hari ini”
“Saya
semalam dari Surabaya pak mau ke Jogja, kebetulan dikasitau teman kalo bis
tingkat Efisiensi hari ini jalan dari Kebumen,jadi saya bablasin ke
Kebumen,balik lagi ke Jogja naik bis tingkat hehehe...”
Demikian
cuplikan wawancara singkat yang disiarkan langsung dari dalam kabin Double
Decker.
dapat kaos Tolelot
Penumpang
umum Double Decker perdana kali ini, ‘hanya’ 4 orang saja di lantai atas, yaitu
saya, lalu sepasang kekasih yang mau ke Semanu Gunung Kidul, dan seorang
bapak-bapak. Sementara di lantai bawah, selain pengemudi dan asistennya juga
ada 1 penumpang sepertinya sih ini VVIP internal PO Efisiensi.
Double
Decker mulai mengarungi jalur selatan Jawa Tengah, sinyal hape yang tadi kuat
mendadak melemah,maksud hati mau upload foto malah gagal huuhh...
Tapi
asik juga sih naik bis tingkat menyusuri kota-kota kecil di Jawa Tengah ini..
Pertama
sih kayak hoyag hayig.. tapi makin lama makin asik,ditemani pemandangan sawah
yang menghampar, kalo double decker Jakartanan sih liatnya cuma macet sama
hutan beton,gak seru...
Kebumen
– Kutowinangun – Prembun si Double Decker pamer tolelot..
tolelot..tolelot..
Anak-anak
sekolah yang barusan pulang ,banyak pula yang acung-acung jempol minta
tolelot..
Kalo
gak dikasih tolelot tersirat raut kecewa di wajah mereka..Sebaliknya kalo
dikasih tolelot bakal kegirangan.
Jalanan
siang ini lancar..
segeerr..
Hingga
memasuki Kutoarjo masih lancar. Dan di Purworejo baru berhasil upload foto..
Saya
iseng pindah bangku agak belakang,mau liat AVOD, ternyata filmnya beda dengan
yang pernah ada di Rosalia Indah 101 dan Gunung Harta tronton GH 090.
lagi gak mood liat pilem..
di bus
Efisiensi ini beberapa merupakan film kartun. Ah tidak menarik,sebentar saja saya
mengecek AVOD ini kemudian balik lagi ke
hotseat..
tersedia pilem buat adik-adik..
Yupp..penumpang
di atas hanya 4 orang, beli 1 seat dapat 2 seat..
Dan
seat Aldilla ini memang berbeda dengan Aldilla patasan, juga bukan Aldilla
pariwisata,tapi memang belum dilengkapi dengan colokan charger. Buat jalan
PATAS sudah bagus banget kok.
Double
Decker melaju santai, feeling saya sih hanya sekitar 60 – 70 km/jam.
Jam 10.23 melewati Pendowo
Pendowo
Jam 10.36 sudah masuk wilayah propinsi DIY.
Jam
10.53 masuk kota Wates.
Wates
Om Tolelet Om..
Dan
sekejap saja sudah tiba di agen PO Efisiensi Ambarketawang.. loh kok cepet
ya...
Akhirnya
aku batal turun di sini, bablasin terminal Giwangan saja, eman-eman sudah bayar
mahal,dari menjadi penumpang datang pertama dan juga turun pertamakali kan gak
lucu hehehehe...
Lanjuuuttt...
Info
dari kru,Double Decker akan melaju melalui ring road utara, nah cocok tambah
lama nih,secara ring road utara pasti macet hihihiihi..
Dari
Gamping menuju Demak Ijo, lanjut perempatan Jombor lewat UnderPass, gak
nyundul..
underpass Jombor
Lanjut
ke timur sampe bangjo Monjali, di sini antri .. Trus ke timur lagi,bangjo
Kentungan juga antri panjang, sama halnya bangjo Gejayan, setelahnya baru
lapang...
khas ringroad utara ketika peak time = macet
Dan
menurut kru, Double Decker ini gak masuk bandara, katanya susah manuver di
sana..hmm iya ya...
Jika
penumpang mau naik Double Decker dari bandara akan dinaikkan mobil shuttle (Elf / Hiace),dan Double Decker
menunggu di Ambarketawang.. ooo gitu...
Melewati
Janti lalulintas lancar, Blok O lancar, dan di simpang empat Tandan sepasang
kekasih tadi turun lanjut naik bumel...mantap wes..
Janti (familiar banget ya..)
Setelah
menurunkan sepasang kekasih,jadilah saya penumpang terakhir yang menuju
Giwangan, serasa nyarter Double Decker yang harga sewanya konon tembus 10 juta
per hari, lha saya...Cuma bayar 110 ribu wes koyok nyarter bis tingkat
hihihihi...
kayak nyarter bis tingkat...hihihi
jam 12.20 ,di
bangjo Giwangan, saya turun, sementara Double Decker bablas lanjut ke agen
Ambarketawang untuk nanti sore jam 16.30 berangkat lagi ke Cilacap...
Dan
usai sudah pengalaman pertama turing meteran Kebumen – Jogja naik bis tingkat.
Mantep tenan...
Semoga
Anda kepengen..
----
VERDICT 9.5/10
Tak
ada gading yang tak retak. Saya harus bilang, naik Double Decker ini memang
mahal untuk ukuran PATAS, dan minusnya hanya 1 yaitu gak ada snack !! Udah itu
aja minusnya.
Yang lainnya plus plus deh..
Jika
selama ini naik PATAS JetBus SHD sudah terasa biasa saja, maka Double Decker
PATAS ini awesome.. Selain unitnya
memang the only one di kelas PATAS,
ngelennya pun kali ini cuma di libur panjang dari 9 Desember 2016 hingga 12
Desember 2016 saja. Setelah tanggal itu, entah kapan lagi Double Decker ini
akan ngelen lagi,karena tugas utamanya sebagai bus pariwisata premium dengan
tarif yang cukup fantastis.
Selain
disematkan sasis mahal, Mercedes Benz OC500RF 2542, bus ini juga dilengkapi private entertainment berupa Audio Video On Demand (AVOD) di setiap seat-nya kecuali di hotseat dan seat paling belakang, tapi karena bis tingkat dipake
Antar Kota Antar Propinsi itu masih unik,maka penumpang pasti akan fokus tolah
toleh dari lantai atas mengabaikan fitur handal ini.
Jadi
soal rasa, pasti beda (pake banget) dari JetBus SHD ..!!
So,kalo
Doubel Decker kapan-kapan ngelen lagi ,mau deh naik lagi, mau jajal seat bawah...
hmm..njagong
kono bayaran pira ya ...?? hahaha..
-Salam
Tolelot-
PO
Efisiensi
Mercedes
Benz OC500RF 2542
Double
Decker 2+ by Adiputro
Jogja
– Kebumen – Cilacap/Purwokerto PP ( hanya untuk perjalanan tanggal 9 – 12
Desember 2016 saja)
Tarif
Lantai Atas : Rp 110.000,- (seat 2-2 , total 45 seat)
Tarif
Lantai Bawah : 120.000,- (5 seat)
Free
Air Minum Dalam Kemasan
Foto terakhir Neng batuke enek tulisan double decker 2+ ��
BalasHapusitu tanda tjinta ... :)
Hapuskeren keren bis nya
BalasHapus