KisSMe::Motor misterius di jalan tembus Jambu-Banyubiru
KisSMe
: Kisah Sing Medeni
“Motor misterius di jalan tembus Jambu-Banyubiru”
Dear
kanjeng pembaca..
Mumpung
masih bulan Syawal nih, maaf lahir batin buat semuanya..
Oke,kali
ini saya menulis pengalaman pribadi , ya semoga ‘medeni’ hihihi..
Seperti
yang sudah-sudah,yang gak punya nyali baca cerita horor mendingan close aja..baca cerita horor aja gak
berani apalagi ngadepin mahluk halus ber-high
heels..huuu..
Yuppzz..hari
itu Rabu 6 Juli 2016 adalah hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H.
Dan di rumah cuma bertiga saja dengan ibu dan
adik saya yang bungsu. Kebetulan mobil Toyota KE-70 klangenan almarhum bapak
saya nganggur soale kakak yang biasa pake, nitipin mobil itu di Jogja,sedangkan
dia sekeluarga mudik ke rumah mertuanya naik bis Patas Ramayana jurusan Semarang, 3 hari sebelum hari
raya.
Hari
itu,aku ajak ibu dan adik saya ‘mbolang’,
mereka seneng sih karena kurang piknik eh bukan ,maksudnya kalo yang ngajak
jalan-jalan itu saya,pasti diajak ‘blusukan’ ke tempat yang jarang atau malah
belum pernah mereka kunjungi.
Dan
hari itu,aku mengajak ke Eling Bening Ambarawa, kalo di media sosial,tempat ini
lagi nge-hits. Dan berangkatlah kami menuju Ambarawa melewati jalan
Magelang,kemudian masuk Magelang kota,dan kemudian Secang,lalu mendaki perbukitan
menuju Ambarawa.
Mungkin
sedikit salah perhitungan,karena aku kira di hari pertama lebaran ini jalanan
sepi,tapi kendaraan plat H dari arah Ambarawa menuju arah Magelang cukup
ramai..hmm mikirnya sama nih,pada dolan di hari pertama,kan jalanan sepi..mak
byuk malah jalanan jadi padat hahahaha...
Untunglah
KE-70 ini sehat,meski rada was-was karena kampas kopling sudah hampir
habis,jadi kalo ketemu tanjakan panjang harus ancang-ancang..ya itulah seninya
membawa sedan tua ‘mbah buyutnya altis’ ini..
Kami
istirahat sejenak kisaran 2 kilometer sebelum tikungan ‘kopi eva’, ya sekedar
ngademin mesin dan beli minuman di gerai minimarket.
Kemudian
lanjut lagi, Ambarawa tak jauh lagi..
Di daerah
Jambu (info dari googlemaps), aku belokkan melalui jalur alternatif, nah dulu
banget pernah lewat jalur ini naik motor, nyebrangi rel sepurtua
Ambarawa-Bedono,dan pesona alamnya masih segar dinikmati.
menjelang pertigaan jalur alternatif Jambu-Banyubiru
garis marka putus,boleh nyebrang,hati-hati dari arah depan
Jalan
alternatif ini langsung tembus ke Banyubiru,dari situ bisa dilanjutkan ke
Ambarawa atau ke Salatiga dengan pemandangan Rawa Pening-nya.
Meski
hanya cukup 2 mobil papasan,jalan ini cukup mulus,dan sepi,tak banyak mobil
pribadi yang memilih jalur ini.
Aku
dibelakang kemudi santai saja,sementara adikku sedari tadi duduk sebelahku
sambil ngemil,sedangkan ibuku duduk di belakang.
Awal
jalan ini adalah lurus,lalu sedikit belok ke kiri..
Kemudian
belok ke kanan
Kemudian
lurus lagi tak jauh,kemudian disambut tikungan ‘irung petruk’, dan jalan di
bawahnya kelihatan sekilas..
Saat
menuju tikungan ‘irung petruk’ itu, di jalur bawah ada sepeda motor matik berboncengan menuju ke arahku,aku berpikir cepat,nanti di tikungan ‘irung petruk’ pasti
papasan dengan motor itu.
melihat motor berboncengan dari arah bawah di sini
::note: saat saya lewat jalan tsb,semak-semak di kiri jalan tsb sudah cukup tinggi
Saat
memasuki tikungan ‘irung petruk’, aku klakson..tolol let ..tolol let..eh gak
pake tololet ding...bunyinya klakson masih tin..tin...dengan maksud agar motor
tadi gak kaget mak bedunduk ketemu KE-70 yang suaranya ‘nyaris tak terdengar’ ini
klakson dibunyikan..tin..tin..
Perlahan
aku memasuki tikungan ‘irung petruk’, gigi pindah ke 2,kopling sedikit prei biar engine
brake bekerja,rem diinjak perlahan,atur kecepatan hingga hanya 10-15 km/jam...dan....
Cilub...ba...
Dari
arah depan tak ada kendaraan satu pun...
di tikungan 'irung petruk' tidak papasan sama motor
Di
sebelah kiri sudah tebing berumput, di sebelah kanan jurang yang ada rel
sepurtua..
Dalam
hati aku bertanya..”motor tadi kemana ya..kok gak ada..” sambil mataku lirak
lirik ke kiri ke kanan..
motor tadi kemana...???
Mobil
tetap aku jalankan perlahan..
Kemudian
di depan ada tikungan puter balik,dengan jembatan kecil,di mana di bawahnya ada
rel sepurtua tadi...
jembatan kecil di atas rel sepurtua
Aku
masih heran,kemana motor tadi..??
Sesaat
setelah melewati jembatan,adikku bertanya..
“mas,
motor’e mau nang endi yo..”
“laiyo..aku
yo lagi mikir..”
“bener
kan mas,tadi kan ada motor..boncengan kan..??”
“iyo..kudune
pethukan nang tikungan mau..”
“la
terus mau opo yo mas..”
“lha
embuh...”
Dan
Toyota KE-70 pun klenyer-klenyer melaju tenang menuju Banyubiru
mengarah ke Banyubiru
Dan
saat sorenya kembali ke Jogjakarta,aku melewati jalur yang sama,masih sepi
nyenyet seperti siang tadi dan terus terang jalur rel sepurtua yang melintas di
bawah memang menjadikan lokasi ini agak ‘gimana gitu’..
Di
ujung pertemuan dengan jalan raya Ambarawa-Secang,aku ingin bertanya kepada
orang yang sering menyeberangkan kendaraan,tentang kejadian siang tadi tapi
urung kulakukan.
Sementara,biarlah
kujadikan misteri
-sekian-
::terimakasih kepada Google StreetView ,sehingga foto ilustrasi di lokasi bisa di upload disini
::semua foto ilustrasi diambil dari Google StreetView
Salam dari Jogja Istimewa
Komentar
Posting Komentar